Lihat ke Halaman Asli

Bau Nyale, Tradisi Suku Sasak Lombok Nusa Tenggara Barat

Diperbarui: 19 Januari 2023   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di setiap tahun tepatnya ditanggal 19-20 pada bulan 10, ribuan Masyarakat Lombok Nusa Tenggara Barat Merayakan Tradisi "BAU NYALE". Bau nyale dipusatkan Dari Pantai Seger, Kute, Tangjung a'an dan pantai pondok dende. Bau Nyale itu sendiri Merupakan Tradisi Turun Temurun Masyarakat Lombok. Kata "Bau" sendiri diartikan dengan Tanggkap sedangkan Nyale dikenal dengan sebutan cacing-cacing laut yang berasal dari Penjelmaan Rambut Putri Mandalika.

Putri Mandalika Merupakan Putri yang berasal dari Lombok, yang dikenal dengan Paras Cantik dan memiliki Nilai Moral yang Tinggi. Karna Paras Cantiknya Putri Mandalika diperebutkan oleh para Pangeran, yang menyebabkan Terjadinya Peperangan. Untuk menghindari Peperangan tersebut, Putri Mandalika memilih Menceburkan dirinya keLaut Lepas.

Untuk mengenang Putri Mandalika Masyarakat Lombok mengadakan tradisi yang dinamakan dengan "BAU NYALE". Masyarakat mencari Nyale  dari berbagai Usia. Mulai dari anak-anak hingga dewasa, laki-laki maupun perempuan tak ada Batasan. Mereka yang mencari Nyale  memiliki keinginan untuk menemukan Jelmaan Putri Mandalika Itu. Kegiatan ini pun membuat warga larut dalam kegembiraan.

penulis: Faiz, Amir & Junia




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline