Abdul Malik bin Marwan ini merupakan salah satu khalifah terbesar yang mampu membawa Dinasti Umayyah kejalan kejayaan. Beliau menjabat dari tahun 65-86 H sampai 684-705 M.
Pencapaian beliau yang merupakan orang kedua terbesar dalam deretan para khalifah Bani Umayyah ini menghantarkannya sebagai "pendiri kedua" bagi kedaulatan Umayyah. Pada masa kepemimpinannya ia mampu mengembalikan sepenuhnya integritas wilayah dan wibawa kekuasan Bani Umayyah dengan dapat ditundukkannya gerakan separatis Abdullah bin Zubair di Hijjaz, pemberontakan kaum Syi'ah dan Khawarij, aksi teror al-Mukhtar bin Ubaid As-Saqafi di Kufah, pemberontakan Mus'ab bin Zubair di Irak, serta Romawi yang menggoncangkan sendi-sendi pemerintahan Umayyah.
Berikut ini beberapa kebijakan yang diambil oleh Abdul Malik selama masa kepemimpinannya:
- Menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa resmi dalam administrasi di seluruh wilayah bani Umayyah. Arabisasi yang dilakukannya meliputi Arabisasi kantor perpajakan dan kantor keuangan.
- Mencetak mata uang secara teratur.
- Pengangkatan gubernur dari kalangan Bani Umayyah saja yakni kawan-kawan, kerabat-kerabat dan keturunannya. Bagi para gubernur tersebut tidak diberikan kekuasaan secara mutlak.
- Guna memperlancar pemerintahannya ia mendirikan kantor-kantor pos dan membuka jalan-jalan guna kelancaran dalam pengiriman surat.
- Membangun beberapa gedung, masjid dan saluran air.
- Bersama dengan al-Hajjaj ia mnyempurnakan tulisan mushaf al-Quran dengan titik pada huruf-huruf tertentu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H