Pembangunan Masyarakat yang Mengalami Kesenjangan Digital Melalui Program Desa Digital
Amelia Azani Noor Daulay
Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta
ameliaadaulay@gmail.com
PENDAHULUAN
Digitalisasi adalah integrasi teknologi digital ke dalam kehidupan sehari-hari dengan mendigitalisasi segala sesuatu yang dapat didigitalkan. Arti harfiah dari digitalisasi memberikan gambaran yang jelas tentang perkembangan dunia yang bergantung pada teknologi (Mahaldar and Bhadra 2015).
Pada abad ke-21 ini, digitalisasi telah sangat berkembang hingga banyak sektor masyarakat yang bergeser dari offline ke online. Terutama di tahun-tahun sekarang, pascapandemi, dimana sangat banyak pengalihan kegiatan ke ranah online.
Hasil pendataan Survei Susenas 2021, 62,1% populasi Indonesia telah mengakses internet di tahun 2021 (Badan Pusat Statistik 2022). Angka ini memang melampaui 50% dan merupakan peningkatan dari tahun sebelumnya tetapi jika diteliti lebih lanjut, angka tersebut didominasi oleh masyarakat kota.
Pengguna internet di tahun yang sama dalam ranah perkotaan mencapai 71,8% sedangkan di pedesaan belum menyentuh setengahnya yaitu 49,3%. Maka dari itu, terlihat bahwa sebenarnya penyebaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) belum merata ke seluruh wilayah negara sehingga terjadi kesenjangan TIK antara desa dan kota yang cukup jauh yaitu sekitar 22%.
Keterbelakangan ini memang cenderung terjadi pada masyarakat rural (pedesaan) di seluruh dunia karena masyarakat urban (perkotaan) memang lebih dulu mendapatkan kesempatan untuk merasakan dampak pembangunan infrastruktur TIK. (Subiakto, 2013).
Kesenjangan ini tentu tidak baik bagi masyarakat rural di tengah dunia yang telah mengalami digitalisasi, bahkan menjadi penghambat desa untuk berkembang. Akses internet dan dunia digital sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari sehingga jika masyarakat rural tidak segera dikenalkan atau dibiasakan dengan teknologi, pedesaan bisa semakin tertinggal karena perkembangan zaman pun tak akan henti berjalan.
Dampak yang ditimbulkan kesenjangan digital cenderung negatif dimana masyarakat yang tidak terpapar teknologi pasti ketinggalan dengan masyarakat yang sudah mengenal teknologi. Informasi yang mereka dapatkan akan terbatas dan sampai lebih lambat.
Mereka juga tidak akan seterampil orang yang memahami teknologi. Ini bukan keadaan yang ideal dalam masa revolusi industri 4.0 sekarang. Hal ini akan membuat mereka kalah saing ketika keluar dari wilayahnya.
Teknologi juga bisa membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga dimana banyak pekerjaan yang bisa dilakukan melalui akses smartphone saja saat ini. Intinya, dengan tidak hadirnya teknologi di suatu wilayah, bisa kita simpulkan bahwa kemampuan masyarakatnya akan segitu-segitu saja dan sulit untuk berkembang.