Lihat ke Halaman Asli

Amelia Chandraningtyas

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Diare dan Makanan: Mengungkap Dampak Buruk Perilaku Higiene yang Tidak Aman

Diperbarui: 6 Desember 2023   10:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: RS Budi Medik

Pernahkah kamu mengalami buang air besar (BAB) yang bentuknya cair selama tiga kali atau lebih dalam sehari? Hal yang kamu alami tadi merupakan gejala dari diare. Diare merupakan sebuah gejala yang timbul jika ada infeksi pada saluran usus yang disebabkan oleh kontaminasi virus, bakteri, atau parasit yang ditemukan pada makanan yang kita konsumsi. Apabila kamu terkena diare, kamu akan mengalami pengurangan nafsu makan, sakit perut, rasa lelah, penurunan berat badan, hingga kematian.

Diare dapat dijumpai oleh semua orang, tetapi mayoritas penderitanya adalah anak-anak. Menurut data dari WHO dan CDC, terdapat 2 miliar kasus diare pada anak dengan 1,9 juta anak meninggal dunia tiap tahunnya. Di Indonesia sendiri, berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia tahun 2021, keseluruhan kasus diare pada anak mencapai 9,8%.

Tahukah kamu bahwa sering tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, sulitnya akses masyarakat terhadap air bersih, serta sanitasi dasar yang buruk merupakan beberapa contoh penyebab terjadinya diare? Faktor-faktor risiko tersebut dapat ditemukan di negara berkembang sehingga tak heran jika angka penderita diare di negara berkembang sangat tinggi.

Perilaku higiene dan sanitasi makanan memainkan peran penting dalam mencegah diare karena keduanya saling berkaitan. Proses higiene dan sanitasi makanan melibatkan penanganan, persiapan, dan penyimpanan makanan yang tepat untuk mencegah kontaminasi dan penyebaran bakteri dan virus berbahaya. Ketika makanan tidak dicuci, dimasak, atau disimpan dengan benar, makanan tersebut dapat mengandung patogen yang jika tertelan dapat menyebabkan diare.

Nah, sebelum dampak buruk itu terjadi, diperlukan adanya tindakan pencegahan yang dilakukan oleh semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah. Pencegahan yang digadang-gadang dapat menurunkan risiko masyarakat terkena diare adalah WASH atau singkatan dari Water, Sanitary, and Hygiene (Air, Sanitasi, dan Higiene).

Berdasarkan WASH, komponen air bersih dan sanitasi merupakan bagian dari tanggung jawab pemerintah. Air bersih dan sanitasi yang baik merupakan hal dasar yang dapat menunjang kehidupan dan kesehatan seseorang. Pemerintah berperan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakatnya melalui mudahnya akses terhadap air bersih (termasuk air minum) serta peningkatan dalam infrastruktur sanitasi. Dalam permasalahan diare, pemerintah dan lembaga-lembaga kesehatan terkait juga perlu untuk menegakkan peraturan keamanan pangan untuk memastikan bahwa makanan yang dijual aman untuk dikonsumsi.

Selain air bersih dan sanitasi, praktik higiene merupakan hal penting lain yang wajib untuk dilakukan dengan baik. Praktik higiene ini merupakan bagian dari WASH yang dapat kita lakukan, lho!

Lalu, apa sih, contoh dari praktik higiene yang dapat dilakukan oleh diri kita sendiri? Penasaran? Yuk, simak artikel ini!

1. Pilih tempat higienis dengan kualitas makanan yang terjaga saat makan di luar

Penting, lho, untuk mengetahui kualitas makanan yang kita makan saat sedang di luar, terutama kalau sedang membeli makanan di jalanan. Tidak hanya untuk menghindari diare saja, tetapi kebersihan makanan yang buruk juga dapat menyebabkan penyakit lain yang mematikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline