Pandangan atau konsep diri ialah cara seorang individu memandang dirinya dari segala aspek, yang meliputi fisik, emosi, ide, dan pikiran. Sementara itu, masa remaja merupakan masa pencarian jati diri yang tidak jarang membuat seseorang selalu ingin menjadi sempurna di segala hal. Saat memasuki usia ini juga akan terjadi sangat banyak perubahan, baik dari fisik, hormonal, psikologis, maupun sosial.
Pandangan diri yang negatif tentu saja berkaitan dengan perubahan tersebut, dimana saat seorang remaja obesitas sudah mulai menyadari bahwa kondisi fisiknya tidak ideal dan bahkan berada jauh di atas rata-rata teman sebayanya, maka akan menyebabkan timbulnya citra negatif akan dirinya sendiri.
Pada remaja yang mengalami obesitas, sering kali timbul pandangan diri negatif, berupa rasa rendah diri, tidak mampu, dan tidak berguna sebab tidak bisa memenuhi standar tubuh ideal yang ada.
Tak bisa dipungkiri bahwa pada usia remaja, seorang individu tentu akan menjadi lebih memperhatikan penampilannya, sehingga kejadian obesitas ini bisa berdampak pada kondisi emosional para remaja dan menyebabkan mereka akan menganggap dirinya lebih rendah dari teman sebayanya yang bertubuh ideal. Remaja yang mengalami obesitas juga memiliki keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik, dan cenderung lebih mudah lelah.
Hal ini tidak jarang menimbulkan tekanan dan diskriminasi dari lingkungan sosialnya dan tentu hanya dapat memperparah keadaan, terlebih lagi jika diskriminasi tersebut berasal dari lawan jenisnya, bahkan tidak menutup kemungkinan juga akan berdampak pada psikologis para remaja obesitas, seperti timbulnya rasa malu, kurangnya kepercayaan diri, serta rasa rendah diri yang dapat berujung pada masalah pada konsep diri, seperti gangguan citra tubuh (body image) dan harga diri (self-esteem).
Kebutuhan untuk dihargai dan diterima di masyarakat tanpa adanya pembedaan atau diskriminasi merupakan salah satu kebutuhan yang tanpa disadari justru mengambil peran yang besar, karena apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka akan semakin besar peluang risiko terjadinya stress atau depresi di kalangan remaja, terlebih lagi saat memasuki usia ini seorang individu akan semakin fokus terhadap penampilan fisiknya dan keinginan untuk dihargai pun akan semakin tinggi.
Akan tetapi, dampak-dampak buruk akibat pandangan atau citra diri yang negatif dapat diatasi dengan terus membangun pandangan-pandangan positif tentang diri sendiri, mengubah pola pikir yang menganggap bahwa 'gemuk' itu akan selalu jelek, serta berusaha meningkatkan kemampuan di bidang lain, sehingga hal itu bisa dibanggakan serta menjadi wadah untuk tampil percaya diri, dengan kemampuan yang dimiliki.
Referensi
Sumiyati, dan Irianti, D. 2021. OBESITAS TERHADAP HARGA DIRI REMAJA. Jurnal Sains Kebinanan [online], 3(2), pp. 80-85.
Rahayu, D. T., dan Husnina, L. 2019. Obesitas Dengan Harga Diri pada Remaja Putri Kelas X SMK YP 17 Pare Kediri. Jurnal Gizi KH [online], 2(1), pp. 1–7.
Mulya, P. K., dkk. 2019. SELF CONCEPT IN ADOLESCENTS WITH OBESITY (QUALITATIVE STUDY) AT ABDI WACANA HIGH SCHOOL PONTIANAK. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan [online], 11(1), pp. 1-66.