Lihat ke Halaman Asli

ameliacahyani

Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Posyandu Lansia Menjadi Harapan Di Usia Senja

Diperbarui: 23 Desember 2024   19:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan perubahan sosial, banyak aspek kehidupan yang berubah cepat. Namun, salah satu kelompok yang seringkali terlupakan pada kasus perubahan ini adalah lansia. Di usia senja, mereka menghadapi banyak sekali tantangan kesehatan dan sosial yang cukup berat. Penyakit kronis, isolasi sosial, dan keterbatasan mobilitas adalah beberapa masalah yang kerap menghantui lansia. Namun ada program sederhana yang memberikan harapan besar bagi para lansia di Indonesia, yaitu Posyandu Lansia. Meski sering dianggap sepele, program ini memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kualitas hidup lansia. Salah satu contoh nyata keberhasilan program ini dapat dilihat di Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, yang secara rutin mengadakan posyandu lansia untuk membantu masyarakat yang sudah lanjut usia.

Posyandu Lansia di Desa Sragi telah menjadi andalan bagi masyarakat  di desa tersebut. Program ini diadakan setiap bulan dengan tujuan untuk memberikan layanan kesehatan yang terjangkau dan mudah diakses oleh lansia. Di sini, para lansia akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan dasar, seperti pengecekan tekanan darah, gula darah dan  kolesterol, serta pengukuran berat badan dan tinggi badan. Di Desa Sragi yang mayoritas penduduknya adalah lansia, keberadaan posyandu lansia terbukti sangat bermanfaat. Adanya program ini memberikan kesempatan bagi lansia untuk memantau kondisi kesehatan mereka secara rutin, sehingga potensi penyakit dapat dideteksi lebih dini.

Meskipun benar bahwa kesehatan fisik lansia merupakan fokus utama dari program posyandu lansia, namun program ini juga memberikan manfaat yang signifikan terhadap kesehatan mental lansia. Khususnya didaerah perdesaan, banyak lansia  yang merasa kesepian dan terisolasi karena anaknya menikah dan tinggal jauh. Posyandu Lansia di Desa Sragi memberikan ruang bagi para lansia untuk berkumpul, berbagi cerita, dan berinteraksi satu sama lain. Hal ini merupakan bentuk dukungan sosial yang sangat dibutuhkan karena interaksi sosial dapat mengurangi rasa kesepian dan mencegah depresi yang sering dialami lansia. Para lansia yang sering mengunjungi posyandu secara teratur seringkali lebih bersemangat dan bahagia setelah berbincang dengan teman-teman lanjut usia yang menghadapi masalah serupa.

Keberhasilan Posyandu Lansia di Desa Sragi tidak terlepas dari dukungn penuh masyarakat dan pemerintah desa. Setiap bulannya lansia diundang untuk datang ke posyandu. Program ini diselenggarakan dengan baik oleh petugas kesehatan dan tenaga medis desa yang terlatih untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dasar bagi lansia. Program Posyandu Lansia Desa Sragi juga mendorong lansia untuk mengonsumsi makanan sehat, melakukan aktivitas fisik secara teratur, dan menjaga kesehatan mental. Pendidikan tentang pentingnya menjaga gaya hidup sehat menjadi bagian penting dari program ini.

Bapak Atim, seorang lansia berusia 70 tahun di Desa Sragi, mengatakan bahwa keberadaan posyandu untuk lansia sangat membantu. “ Setiap bulan saya datang ke posyandu, dokter di sini selalu memeriksa tekanan darah saya. Sejak saya rutin datang, tekanan darah saya lebih terkontrol dan saya merasa lebih sehat, ” ujar Bapak Atim dengan senyum bahagia.  Kisah seperti ini mencerminkan betapa pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin, terutama bagi lansia yang rentan terhadap penyakit kronis.

Namun terlepas dari keberhasilan tersebut, Posyandu Lansia di Desa Sragi juga menghadapi berbagai tantangan.  Salah satunya adalah terbatasnya ketersediaan fasilitas dan alat medis. Pemeriksaan medis dasar mungkin dilakukan, namun dalam beberapa kasus memerlukan pemeriksaan lebih lanjut yang memerlukan peralatan medis canggih. Selain itu, terbatasnya jumlah tenaga kesehatan terlatih di desa juga menjadi kendala karena posyandu lansia sering kali menghadapi banyak lansia yang membutuhkan perhatian. Hal ini memaksa tenaga medis untuk bekerja lebih keras dan cepat, yang terkadang bisa mempengaruhi kualitas layanan.

Meskipun begitu, Desa Sragi terus berusaha untuk mengatasi tantangan ini menggunakan kreativitas dan kerja sama.  Misalnya, para kader kesehatan desa bekerja sama dengan puskemas setempat untuk memastikan lansia yang membutuhkan perawatan lebih lanjut dapat dengan mudah dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih besar. Selain itu, pemerintah desa berupaya untuk meningkatkan anggaran posyandu lansia agar dapat menyediakan fasilitas yang lebih baik. Keberlanjutan program ini bergantung pada komitmen seluruh pihak yang terlibat untuk memastikan bahwa layanan posyandu lansia dapat terus berkembang dan semakin efektif.

Salah satu solusi yang diusulkan untuk meningkatkan kualitas layanan di posyandu lansia adalah pemanfaatan teknologi. Di era digital ini, teknologi menjadi alat yang sangat berguna untuk mendukung kegiatan posyandu. Misalnya, penggunaan aplikasi untuk memantau kondisi kesehatan lansia seperti tekanan darah dan kadar gula darah, dapat membantu lansia untuk mengakses data kesehatannya. Hal ini juga dapat mengurangi beban tenaga medis yang harus memeriksa data kesehatan setiap lansia secara manual. Selain itu, pemanfaatan teknologi seperti telemedicine juga dapat memperluas jangkauan layanan kesehatan kepada lansia yang tinggal jauh di pedalaman.

Posyandu Lansia di Desa Sragi menunjukkan bahwa program tersebut tidak hanya sekedar upaya kesehatan fisik, tetapi juga sebagai sarana membangun masyarakat yang lebih peduli terhadap kesejahteraan lansia. Dengan lebih banyak dukungan dari pemerintah dan masyarakat, serta peningkatan fasilitas dan teknologi yang lebih baik, posyandu dapat terus berkembang lebih jauh lagi. Desa Sragi memberikan contoh yang baik bahwa dengan semangat gotong royong, perhatian terhadap kesehatan lansia bisa ditingkatkan dan memberikan harapan bagi mereka yang telah memasuki usia senja.

Pada akhirnya, posyandu lansia bukan hanya sekedar program kesehatan, namun juga menjadi harapan bagi para lansia di Indonesia. Harapan bahwa di usia senja, mereka tetap dapat menikmati hidup, dengan kesehatan yang baik, interaksi sosial yang positif, dan kualitas hidup yang tinggi. Jika seluruh masyarakat dapat lebih peduli dan mendukung program ini, maka masa tua bisa menjadi lebih bermakna dan menyenangkan bagi setiap manusia.

Data Penulis :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline