Lihat ke Halaman Asli

Ameliaa

Mahasiswa

Pentingnya Komunikasi dalam Dokter Hewan

Diperbarui: 4 Desember 2024   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dokter hewan merupakan seorang paramedis yang bertanggung jawab atas kesejahteraan serta kesehatan hewan. Tugas utama dokter hewan adalah mendiagnosa penyakit pada hewan, memberikan pengobatan dan perawatan yang tepat, melakukan pencegahan penyakit pada hewan, serta memberikan konsultasi kepada pemilih hewan mengenai perawatan. Untuk menjalankan tugas tersebut, dokter hewan memerlukan komunikasi yang baik karena dokter hewan tidak hanya berinteraksi dengan hewan, tetapi dengan pemilik hewan.

Komunikasi ini merupakan sarana penting untuk mencegah terjadinya miskomunikasi yang dapat berakibat fatal bagi kesehatan hewan. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan dalam mendiagnosis serta perawatannya. Pemilik yang tidak menjelaskan gejala secara detail ataupun dokter tidak mendengarkan dengan baik dapat menjadi salah satu penebab miskomunikasi. Miskomunikasi juga dapat menyebabkan keterlambatan dalam penanganan. Miskomunikasi ini jika terjadi tentunya akan berdampak negatif yang dapat mempengaruhi bahkan memperburuk diagnosis, perawaran, serta hubungan baik antara dokter dan pemilih hewan tersebut.

Selain itu, komunikasi dalam dokter hewan memiliki peran penting dalam mengedukasi pemilik hewan. Ini memiliki peran penting untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hewan. Edukasi kepada pemilik hewan sangat penting untuk meningkatkan kesadaran kesehatan hewan agar pemilik dapat melakukan pencegahan penyakit pada hewan peliharaannya.

Saat melakukan pengamatan di klinik hewan terdekat, saya mengamati cara dokter hewan berkomunikasi untuk melakukan layanan kesehatan pada hewan. Awalnya pasien datang bersama dengan pemiliknya, lalu dokter hewan akan mengisi data hewan bersama dengan pemiliknya. Setelah pengisian data, pasien akan masuk ke dalam poli suhu untuk mengecek suhu serta berat badan. Disini dokter hewan melakukan anamnesa atau wawancara kepada pemilik untuk menerima data kesehatan pasien. Setelah itu doker hewan akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosa pada pasien tersebut. Dokter hewan akan menjelaskan diagnosa sementara serta kemungkinan pengobatan ataupun perawatan yang diberikan kepada pasien. Setelah hasil pemeriksaan keluar, dokter hewan akan menjelaskan kondisi pasien menurut hasil pemeriksaan lalu mengkonfirmasi pengobatan ataupun perawatan yang akan diberikan nantinya ke pasien. Setelah pemilik menyetujui pengobatan ataupun perawatan, pasien akan diberikan pengobatan ataupun perawatan yang sesuai dengan kondisi pemeriksaan. Setelah itu akan diberikan obat jika ada lalu pasien akan pulang bersama pemilik dan kembali kontrol jika diperlukan.

Beberapa komunikasi yang dilakukan oleh dokter hewan antara lain komunikasi verbal, komunikasi non-verbal, serta komunikasi kelompok. Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan kata-kata secara lisan maupun tertulis. Komunikasi ini melibatkan interaksi langsung, melalui telepon, serta pesan melalui surat ataupun email. Komunikasi verbal bersifat dua arah karena adanya pertukaran informasi serta dianggap lebih efisien dan efektif karena dilakukan secara cepat dan langsung. Dalam dokter hewan, contoh komunikasi verbal terletak pada percakapan langsung antara dokter hewan dan pemilik hewan, konsultasi kesehatan hewan melalui telepon maupun pesan, mensosialisasikan kepada masyarakat sekitar mengenai informasi kesehatan hewan.

Komunikasi non-verbal merupakan bentuk komukasi yang tidak menggunakan kata-kata dalam menyampaikan pesan atau informasi. Komunikasi ini melibatkan bahasa tubuh, ekspresi wajah, gestur dan postur tubuh, nada suara, tatapan mata, serta sentuhan. Dokter hewan menggunakan bahasa tubuh untuk menenangkan hewan selama proses pemeriksaan dengan gerakan tangan mengelus lembut hewan tersebut. Sentuhan tersebut dapat memberikan rasa nyaman kepada hewan selama proses pemeriksaan. Lalu gestur tubuh juga dilakukan dokter hewan untuk memberi instruksi kepada hewan tanpa mengeluarkan kata-kata dan hanya menggunakan gestur tangan.

Jenis komunikasi terakhir yang saya amati dari dokter hewan adalah komunikasi kelompok. Dokter hewan tidak hanya bekerja sendiri, tetapi ada saatnya dokter hewan bekerja dalam tim yang berisi perawat hewan serta karyawan klinik tersebut. Dalam hal ini tentunya ada komunikasi kelompok untuk membahas terkait kasus pasien yang ada serta bagaimana strategi perawatan yang cocok untuk pasien tersebut. Lalu juga dokter hewan beberapa kali terlibat dalam memberukan edukasi pada pemilik hewan dalam suatu seminar yang dihadiri oleh banyak pemilik hewan. Dalam seminar tersebut, dokter hewan menerapkan jenis komunikasi kelompok untuk memberikan edukasi tentang perawatan yang baik dan benar kepada hewan di rumah, pemberian vaksinasi secara rutin, serta pencegahan penyakit yang dalam dilakukan oleh pemilik hewan.

Dalam berkomunikasi, dokter hewan harus memiliki sikap empati. Empati sendiri merupakan kemampuan untuk bisa merasakan, membayangkan, mengerti, dan membagi perasaan emosi orang lain. Empati bermanfaat untuk mempermudah dalam menggali dan mengkaji permasalahan pasien, mengerti keadaan emosional pemilik hewan untuk dapat memberikan respon yang tepat, serta terjalin hubungan terapeutik antara tenaga kesehatan dengan pemilik hewan. Dengan memahami dan merasakan perasaan pasien dan pemilik hewan, dokter hewan dapat memberikan layanan kesehatan yang efektif dan efisien dengan menciptakan lingkungan yang nyaman sehingga pasien dan pemilik hewan merasa dihargai.


Tantangan dokter hewan dalam berkomunikasi diantaranya jika pemilik hewan tidak kooperatif dan keras kepala, perbedaan pandangan terhadap kondisi pasien, serta penolakan pemilik hewan terhadap layanan kesehatan yang harus diberikan kepada pasien. Sebagai dokter hewan tentunya harus memahami kondisi emosional pemilik hewan dan menjelaskan diagnosis pasien kepada pemilik hewan dengan bahasa yang mudah dipahami. Ini akan mencegah hal-hal buruk yang akan terjadi dalam berkomunikasi. Sebagai dokter hewan juga harus membangun hubungan baik kepada pemilik hewan agar mendapat kepercayaan pemilik hewan.

Komunikasi pada dokter hewan sangat penting serta harus dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk memberikan pengobatan serta perawatan yang tepat kepada pasien. Dokter hewan dapat membangun hubungan baik dengan pemilik hewan untuk membantu pemilik hewan meningkatkan kondisi kesehatan hewan peliharaannya. Komunikasi yang baik akan memberikan kepuasan kepada pemilik hewan serta keberhasilan dalam pengobatan pasien

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline