Lihat ke Halaman Asli

Defenisi, Fungsi, dan Tipe atau Gaya Kepemimpinan

Diperbarui: 15 Desember 2022   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam suatu kenyataannya para petinggi atau sering dikenal sebagai pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja,kenyamanan,Eminensi kehidupan kerja dan paling utama tingkat prestasi suatu organisai.pemimpin juga harus memiliki peranan yang kritis dalam membantu suatu team,organisasi atau lingkungan masyarakat untuk mencapai suatu tujuan yang sudah di targetkan.

  • Defenisi

pemimpin merupakan suatu kemampuan yang berupa sifat-sifat yang ada sejak lahir yang ada pada diri seseorang, sifat kepemimpinan muncul dari kepribadian seseorang yang mendatangkan keinginan pada kelompok orang-orang untuk mencontohnya atau mengikutinya. kepemimpinan juga suatu proses atau sejumlah aksi dimana satu orang atau lebih menggunakan pengaruh wewenang atau kekuasaan terhadap orang lain dalam menggerakkan sistem sosial guna mencapai  tujuan sistem sosial

  • Fungsi Kepemimpinan
  • Fungsi dari kepemimpinan adalah memimpin,mengarahkan ,memotivasi anggota kelompok agar mencapai tujuan yang sudah menjadi target suatu perusahaan selain itu pemimpin juga harus bisa memberikan inspirasi,memberikan contoh  kepada bawahan serta memperbaiki segala kesalahan atau kekeliruan. pemimpin juga harus bisa membuat planning (perencanaan) untuk  menentukan tujuan perusahaan dan merancang langkah-langkah yang harus dilakukan ke depannya.
  • Tipe kepemimpinan

Adapun gaya --gaya kepemimpinan yang pokok atau dapat juga disebut ekstrem

  • Kepemimpinan Otokratis
  • Dalam Kepemimpinan ini pemimpin bertindak sebagai tator terhadap anggota-anggota kelompoknya.memimpin adalah menggerakkan dan memaksa kelompok.kekuasaan pemimpin yang kratis hanya dibatasi oleh undang-undang.Penafsirannya sebagai pempin tidak lain adalah menunjukkan dan memberi perintah .Kewajiban bawahan atau anggota hanyalah mengikuti dan menjalani tidak boleh membantah ataupun mengajukan saran

  • Kekuasaan yang berlebihan ini dapat menimbulkan sikap menyerah tanpa kritik,sikap "asal bapak senang" terhadap pemimin,dan kecenderungan untuk mengabaikan perintah dam tugas jika tidak ada pengawasan langsung.Dominasi yang berlebihan mudah menghidupkan oposisi terhadap kepemimpinan ,atau menimbulkan sifat apatis,atau sifat-sifat agresif pada anggota-anggota kelompok terhadap pemimpinnya
  • Kepemimpinan yang Laissez Faire
  • Dalam tipe kepemimpinan ini sebenarnya pemimpin tidak memberikan pimpinan.tipe ini di artikan sebagai membiarkan orang-orang berbuat kehendaknya.pemimpin yang termasuk tipe ini sama sekali tidak memberikan kontrol dan koreksi terhadap pekerjaan anggota-anggotanya.pembagian tugas dan kerja sama diserahkan kepada anggota-anggota kelompok,tidak merata.dengan demikian mudah terjadi kekacauan dan bentrokan-bentrokan.Tingkat keberhasilan organisasi atau lembaga yang dipimpin dengan gaya Laissez Faire semata-mata disebabkan karena kesadaran dan dedikasi beberapa anggota kelompok,dan bukan karena pengaruh dari pemimpinnya
  • Kepemimpinan Demokratis
  • Pemimpin yang bertipe demokratis menafsirkan kepemimpinannya sebagai dictator ,melainkan sebagai pemimpin di tengah-tengah anggota kelompoknya bukan bagai majikan terhadap buruhnya,melainkan sebagai saudara tua di antara teman-teman sekerjanya,atau sebagai kakak terhadap saudara-saudaranya.pemimpin yang demokratis selalu berusaha menstimulasi anggota-anggotanya agar bekerja secara koperatif untuk mencapai tujuan bersama.Dengan melaksanakan Tugasnya ia mau menerima bahkan mengharapkan pendapat dan saran-saran dari anggota kelompoknya.juga kritik-kritik yang membangun dari pada anggotanya diteriama sebagai umpan balik dan dijadikan bahan pertimbangan dalam tindakan --tindakan berikutnya
  • Gaya Kepemimpinan
  • Otokratis
  • seorang pemimpin yang otokratis :
  • mengganggap organisasi yang dipimpinnya sebagai miliknya pribadi
  • mengidentifikasi tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
  • menganggap bawahan sebagai alat semata-mata
  • tidak mau menerima pendapat,saran,kritik dari anggotanya
  • terlalu bergantung pada kekuasaan formal yang di embannya
  • Militeristis
  • Seorang pemimpin yang militeristi memiliki sifat-sifat
  • senang kepada formalitas yang berlebihan-lebihan
  • menuntut displin yang tinggi dan kaku kepada bawahan
  • sukar menerima kritikan atau saran dari bawahannya
  • dalam menggerakkan bawahan sering menggunakan cara perintah  dan bergantung pada pangkat maupun jabatannya
  • Karimatis
  • ciri-ciri seorang pemimpin yang karimatis
  • Mempunyai daya penarik yang sangat besar,karena itu umumnya mempunyai pengikut yang besar jumlahnya
  • pengikut tidak dapat menjelaskan,mengapa mereka tertarik mengikuti dan menaati pemimpin itu
  • dia seolah-olah memiliki kekuatan gaib (supernatural power)
  • karisma yang dimilikinya tidak bergantung pada umur,kekayaan,kesehatan,ataupun ketampanan si pemimpin
  • Demokratis
  • Pemimpin yang demokratis memiliki sifat-sifat
  • Mengusahakan agar bawahan dapat lebih sukses dari padanya
  • selalu mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin
  • memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada bawahannya dan membimbingnya
  • senang menerima saran,pendapat,dan kritik dari bawahannya

Melalui Opini yang saya buat kiranya kita bisa mengerti bagaimana para pemimpin serta bagaimana ciri-ciri mereka memimpin

dengan demikian opini ini juga dibimbing oleh penulis dua yakni ibu Helena Turnip ,M.Pd yang sangat baik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline