Padang Pariaman, 16 Juli 2024 – Tim KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Andalas (UNAND) sektor kesehatan telah siap menjalankan program yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Nagari Sikucua Utara, V Koto Kampung Dalam, Kabupaten Padang Pariaman. Tim ini beranggotakan mahasiswa dari berbagai fakultas kesehatan UNAND, termasuk Fatimah Azzahra dan Kevin Ramiro Mahendra dari Fakultas Kedokteran, Delthia Ramapuspita dari Pendidikan Dokter Gigi, Rahima Febriani dari Ilmu Kesehatan Masyarakat, Syahrul Ramadhan dari Ilmu Gizi, dan Desi Wulan Sari dari Ilmu Keperawatan.
Mereka mengusung sejumlah program kerja yang dirancang khusus untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia. Salah satu program unggulan yang ditawarkan adalah pemeriksaan kesehatan secara door to door. Program ini juga mencakup edukasi kesehatan yang diberikan langsung kepada masyarakat. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pengecekan tekanan darah, gula darah, asam urat, serta pengukuran berat badan dan tinggi badan.
Fatimah Azzahra, mahasiswa Fakultas Kedokteran, bersama anggota tim lainnya, secara aktif mendatangi rumah-rumah warga untuk melakukan medical check-up. Kegiatan ini juga sejalan dengan proses pendataan derajat kesehatan masyarakat yang sedang dilaksanakan oleh Puskesmas Sikucur. Fokus utama dari pemeriksaan kesehatan ini adalah warga lanjut usia, yang mendapatkan sambutan hangat dan antusiasme dari masyarakat setempat. Program ini memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa KKN dalam memahami kondisi kesehatan masyarakat secara langsung.Tim Kesehatan KKN Sikucua Utara beranggotakan mahasiswa kesehatan dari berbagai fakultas kesehatan, yaitu Fatimah Azzahra dan Kevin Ramiro Mahendra dari Kedokteran, Delthia Ramapuspita dari Pendidikan Dokter Gigi, Rahima Febriani dari Ilmu Kesehatan Masyarakat, Syahrul Ramadhan dari Ilmu Gizi, dan Desi Wulan Sari dari Ilmu Keperawatan. Beberapa program kerja yang mereka tawarkan untuk meningkatkan derajat kesehatan warga Sikucua Utara antara lain, medical check up door to door sekaligus penyuluhan kesehatan, program dokter kecil, pemeriksaan gigi dan mulut serta praktek sikat gigi bersama, sosialisasi PHBS dan praktek cuci tangan pakai sabun (CTPS), sosialisasi pembuatan MPASI, dan sosialisasi stunting. Program kerja ini dirancang untuk semua tingkat usia agar bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Selain pemeriksaan kesehatan, Tim KKN UNAND sektor kesehatan juga bekerja sama dengan SDN 17 dan SD 29 V Koto Kampung Dalam dalam membentuk organisasi "Dokter Kecil". Inisiatif ini dipimpin oleh Kevin Ramiro Mahendra dari Fakultas Kedokteran, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan kesehatan dasar di kalangan siswa sekolah dasar. Para siswa yang terpilih sebagai "Dokter Kecil" diberikan pembekalan mengenai berbagai topik kesehatan, seperti penanganan luka, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta pentingnya menjaga kebersihan diri.
Dalam rangka meningkatkan kesehatan gigi dan mulut anak sekolah, Delthia Ramapuspita dari Fakultas Kedokteran Gigi memimpin program pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, serta praktek sikat gigi bersama (SIGIBER) dan cuci tangan pakai sabun (CTPS). Program ini dilakukan di SD 29 V Koto Kampung Dalam, dengan fokus pada siswa kelas 1 dan 4. Pada 3 Agustus 2024, kegiatan senam pagi di SD 17 V Koto Kampung Dalam dilanjutkan dengan praktek SIGIBER dan CTPS yang melibatkan seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 6, dipimpin oleh Rahima Febriani dari Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Tim kesehatan KKN UNAND juga memperhatikan kesehatan ibu hamil dan balita melalui program pembuatan MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) dan penyuluhan tentang stunting. Program ini dikoordinir oleh Syahrul Ramadhan dari Ilmu Gizi dan Desi Wulan Sari dari Fakultas Keperawatan. Berdasarkan data dari Puskesmas Sikucur, angka stunting di Nagari Sikucua Utara telah mengalami penurunan. Melalui program ini, tim KKN berupaya mempertahankan dan bahkan menurunkan lebih lanjut angka stunting di wilayah tersebut. Kegiatan dilakukan di Posyandu bersama kader Puskesmas, dengan tujuan memberikan pemahaman kepada para ibu mengenai pentingnya komposisi MPASI yang benar sebagai salah satu cara mencegah stunting.