Lihat ke Halaman Asli

Sulastri Amelia Putri

Jangan Pernah Menyerah sebelum berhasil,karena ketika kita menyerah keberhasilan itu sudah ada didepan

Meneladani Akhlaq Rasulullah, Motivasi Diri yang Perlu Ditekankan bagi Generasi Islam Zaman Teknologi

Diperbarui: 25 Mei 2020   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nama          : Sulastri Amelia Putri

Semester   : II

Prodi           : S1 Pendidikan Matematika

Kampus     : ITSNU Pasuruan

Dosen         : Muhammad Muhlis,M.Pd

Problem : Meneladani Akhlaq Rasulullah Sebagai Motivasi Diri yang Perlu ditekankan bagi  Generasi Islam Zaman Teknologi Ini?

Teori :

Akhlak sebagaimana diterangkan Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin, merupakan suatu perangai yang menetap kuat dalam jiwa. Karakter akhlak dalam jiwa itu timbul lantaran perbuatan-perbuatan tertentu yang dilakukan setiap orang.

Imam Al-Ghazali membagi akhlak ke dalam dua syarat, yakni stabilitas dan spontanitas. Adapun stabilitas akhlak merupakan karakter yang memungkinkan pelakunya melakukan perbuatan baik yang konsisten, permanen, serta berkelanjutan. Sedangkan akhlak yang sifatnya spontan hadir di saat muncul kesempatan dan juga dilakukan tanpa paksaan.

Saat ini dalam masyarakat salah satu fenomena yang sangat riskan dan memprihatinkan kita adalah tentang kenakalan dan keburukan moral pemuda. Problema ini harus mendapatkan perhatian penuh dari semua pihak. Ekses teknologi canggih bisa membuat komunikasi dan akses data semakin mudah didapat, sehingga jarak dan waktu kini tidak menjadi hambatan lagi dan para pemuda pun semakin bebas berekspresi, Maju dan mundurnya sebuah Negara berada di tangan pemuda. Nilai dan budaya yang telah dibawa oleh Rasulullah SAW terlupakan begitu saja. Menjawab fenomena ini tidak boleh dibiarkan tanpa solusi dan peran aktif semua lapisan masyarakat terutama sekali sang pemuda sendiri.

Dilihat dari ruang lingkupnya akhlak Islam dibagi menjadi dua bagian, yaitu akhlak terhadap Khaliq (Allah Swt.) dan akhlak terhadap makhluq (selain Allah). Akhlak terhadap makhluk masih dirinci lagi menjadi beberapa macam, seperti akhlak terhadap sesama manusia, akhlak terhadap makhluk hidup selain manusia (seperti tumbuhan dan binatang), serta akhlak terhadap benda Mati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline