Lihat ke Halaman Asli

Menyoroti Guru dan Murid di Era Millenial

Diperbarui: 23 Februari 2019   14:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

news.okezone.com

Halo readers setia yang selalu update berita di tanah air tercinta ini.

Disini saya yang masih tergolong penulis amatiran yang masih banyak belajar, akan menuliskan sedikit ya kalau bisa dibilang itu hot news yang beredar akhir-akhir ini.

Hot news ini sebenarnya hampir dalam 1 bulan belakangan terjadi,dan semua itu tidak luput dari sorotan, baik medsos, koran, bahkan televisi. Dan ini membuat utamanya saya sebagai mahasiswa atau bisa dibilang Maba geram atas tindakan yang melampaui batas itu. Iya, tepatnya beberapa minggu yang lalu terdapat hot news yakni seorang siswa yang menantang gurunya, bahkan sempat juga berkata kasar kepada guru tersebut. Dan yang menjengkelkan, siswa yang lain malah tidak menahan anak yang bersikap kurang ajar kepada gurunya, malah mereka menyoraki dan mengupload ke medsos.

Beberapa hari kemarin juga terjadi lagi, yakni  seorang siswa yang menantang gurunya dan bahkan itu saat pelajaran berlangsung, siswa itu pun juga tidak segan-segan menginjak-injak tas sang guru. Bahkan ada berita yang terjadi di tahun kemarin, yakni seorang guru yang dilaporkan oleh orang tua siswa untuk dimasukkan ke sel tahanan. Guru ini dituduh telah memarahi dan menjewer seorang siswa yang tak lain adalah anak dari orang tua tersebut. Namun ini disangkal oleh seorang siswa yang menjadi sanksi, bahwa yang bersalah memang siswa tersebut, karena seringnya tidak mengerjakan PR dan tidak pernah mendengarkan penjelasan saat guru memberikan pelajaran.

Dalam berita ini kesimpulannya yaitu sama,siswa tidak suka saat gurunya memberikan nasehat, padahal nasehat itu untuk kebaikannya kelak bukan untuk sang guru atau siapapun. Setelah saya telusuri juga, guru yang sudah diperlakukan kurang baik terhadap siswanya hanya seorang honorer, yang gajinya mencukupi seperlunya. Namun dia punya bekal ilmu dan kemauan serta tekad yang kuat untuk mencerdaskan penerus bangsa ini, baik cerdas pikiran maupun cerdas akhlaknya.

Lantas apakah kita pantas berbuat seperti itu kepada guru kita?

Dan apakah pantas seorang guru digugat bahkan dilaporkan hanya karena memarahi atau menjewer?

Di era millenial yaitu era 2000-an ini memang perkembangan dari segala aspek mulai kita rasakan,pengaruh globalisasi semakin mendunia, namun perlu disayangkan dalam satu aspek yang masih bobrok yakni 'akhlak'. Benar memang jika negara kita tercinta ini menerapkan mengenai kurikulum yang mana bila pintar namun tidak dibarengi dengan akhlak yang baik,maka nilai yang katakanlah diharapkan tak akan tergapai dengan mudah.

Ini memberikan gambaran bahwa sepintar apapun jikalau akhlaknya masih nol besar maka belum bisa dikatakan penerus bangsa yang baik. Akhlak juga merupakan suatu dasar yang ada diri manusia. Belum dikatakan manusia dan bermoral jika tidak dibarengi dengan akhlak yang baik. Karena dari akhlak itu tersendiri akan tercermin bagaimana nanti perkembangan atau perjalanan selanjutnya ke jenjang atau tahapan yang lebih serius, bahkan bila mumpuni menjadi salah satu pemimpin di negara kita ini.

Menyingung masalah akhlak di era millenial ini perlu bahkan wajib karena di era millenial ini tidak semuanya pengaruh globalisasi membawa dampak positif,namun adakalanya yang berdampak negatif.

Karena ini menyangkut kepada akhlak,jadi sudah sepatutnya sebagai siswa atau penerus bangsa untuk mempelajari atau kalau perlu mengkaji secara mendalam bagaimana sopan santun,andap asornya kepada seorang guru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline