Lihat ke Halaman Asli

Amelia Mutiara

International Relations Undergraduate Student In UPN Veteran Yogyakarta

Kerjasama Joint Venture Indonesia Rusia: Pertamina dan Rosneft Oil Company

Diperbarui: 6 Desember 2023   15:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

      Permintaan energi merupakan salah satu kebutuhan yang tidak dapat dihindari dan juga merupakan kebutuhan utama yang harus ada di semua negara di dunia.Pada saat yang sama, permintaan energi juga mencakup kebutuhan bahan bakar, yang diperlukan untuk transportasi dan berbagai keperluan lainnya. aktivitas manusia lainnya. Aktivitas. india merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, setelah India, Tiongkok, dan Amerika Serikat. Kebutuhan energi Indonesia juga sangat besar, berbanding lurus dengan jumlah penduduk Indonesia. Selain itu, produksi Indonesia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri mengalami penurunan dari tahun ke tahun yang tidak sebanding dengan kebutuhan dalam negeri yang ada sehingga mengakibatkan penurunan ketahanan pangan Indonesia secara signifikan. Untuk  mencegah  krisis  energi,  Indonesia  membutuhkan  partner  yang dapat  diandalkan untuk mencari sumber energi baru dan kemudian mengeksploitasi nya.  Partner yang berhasil ditemukan oleh Indonesia adalah sebuah perusahaan yang berasal dari Rusia yang bernama Rosneft, yang kemudian sepakat untuk melakukan kerjasama dengan Pertamina dan membuka  kilang  baru  di  Tuban,  Jawa  Timur.

    Oleh karena itu, sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, Indonesia berkeyakinan harus selalu menjamin keberadaan dan pertahanan sumber energi nya, karena jika kebutuhan energi tidak segera terpenuhi maka kerugian akan terjadi di segala bidang kehidupan; kehidupan ekonomi dan sosial akan terganggu. sangat terganggu maka aktivitas masyarakat akan terhambat. Salah satu cara Indonesia untuk menciptakan ketahanan energi adalah dengan mencari mitra yang mampu dengan beragam teknologi dan pengalaman untuk dapat memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia untuk kepentingan rakyat Indonesia. BUMN milik Pertamina kemudian mencari mitra untuk mewujudkan impian Indonesia dalam menjamin pasokan energi Indonesia. 

      Mengingat Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki potensi sumber daya alam yang sangat beragam. Adanya situasi tersebut tentu tidak membebaskan Indonesia dari ancaman krisis energi. Meskipun memiliki potensi yang beragam, produksi minyak bumi Indonesia juga semakin berkurang, namun di sisi lain kebutuhan energi semakin meningkat. Oleh karena itu, bagaimana cara menjalin kerja sama dengan negara lain agar Indonesia tidak terjerumus dalam krisis energi. Akhirnya Indonesia memutuskan untuk bekerja sama dengan minyak Rusia. Kerjasama  yang  dilakukan  oleh  Indonesia  memiliki  tujuan untuk menyelamatkan  dan  mengamankan  suplai  energi  yang  dimiliki  oleh  Indonesia,  mengingat fakta  yang  telah  disebutkan pada  bagian  sebelumnya bahwa produksi Indonesia mengalami penurunan. Rosneft kemudian menjadi mitra pilihan Indonesia, juga merupakan perusahaan asal Rusia yang bergerak di bidang ekstraksi gas alam dan kilang minyak. Pertamina dan Rosneft kemudian bertemu pada tahun 2015 dan mencapai kesepakatan kerja sama yang spesifik dan komprehensif.

      Rosneft merupakan sebuah perusahaan asal Rusia  yang  mendominasi  sektor  perminyakan dan   permigasan   yang   dimiliki   oleh Rusia.Bahkan   Rosneft   menjadi   perusahaan   yang memimpin ekspor gas dan minyak Rusia ke Uni Eropa dibandingkan dengan banyak perusahaan yang berada di Rusia yang bergerak di bidang serupa.    Berdasarkan  data  yang  didapat  dari U.S  Energy Information  Administration  2016-2019,  Rosneft  telah  mengontribusikan  sekitar 4,021 ke dunia internasional. Hal itu tidak dapat dilepaskan  dari  persediaan  minyak  yang  dimiliki  oleh  Rosneft  yang  dapat  di eksploitasi  dan dimanfaatkan  oleh  Rusia tidak hanya  terbatas sebagai kebutuhan domestik, namun juga untuk memenangkan  persaingan  internasional.

      Berdasarkan kesepakatan-kesepakatan yang telah dicapai serta keputusan selanjutnya untuk membuka kilang di wilayah Tuban Jawa Timur, maka kerja sama pembukaan kilang yang akan datang ini merupakan salah satu upaya Indonesia untuk mengamankan stok energi dan stok bahan bakar yang dibutuhkan Indonesia, Strategi  yang  dilakukan  oleh  Indonesia  selain  untuk  menambah pasokan  energi  dalam  negeri Indonesia,  juga  berguna  untuk  mengurangi  ketergantungan  Indonesia  terhadap luar negeri. Negara-negara dapat memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan kehidupan perekonomian nya. Salah satu pemanfaatan yang dilakukan Indonesia sebagai negara untuk perdagangan internasional adalah melalui joint venture dengan Rosneft. Joint venture dapat dikatakan sebagai bentuk kerjasama antara dua perusahaan berbeda yang berasal dari dalam dan luar negeri. Dua perusahaan mengadakan kerjasama dengan tujuan untuk merealisasikan suatu proyek dan kemudian setelah proyek yang dilaksanakan selesai maka usaha patungan antara kedua perusahaan tersebut dibubarkan  Joint venture yang dilakukan oleh Indonesia  dan  Rusia memiliki  sisi  positif dan negatif.  Positifnya adalah Indonesia dapat menyediakan  lapangan  kerja  bagi  orang-orang yang membutuhkan,  namun  negatifnya  adalah Indonesia memiliki banyak ketertinggalan yang harus dikejar dengan Rusia. Dengan adanya kerjasama yang dilakukan oleh Pertamina  dan  Rosneft, Indonesia  akan  dapat menambah  jumlah  produksi  minyak  bumi untuk  berbagai  keperluan  dari  kehidupan  setiap warga  Indonesia. 

      Terlepas  dari  posisi Indonesia sebagai negara yang di berkahi dengan banyak potensi sumber daya alam yang sangat beragam, Indonesia  mengalami  penurunan  signifikan  terutama  pada  produksi  dan  ketersediaan minyak secara nasional.  Menurut data dari pemerintah nasional Indonesia yang telah ditemukan  oleh  peneliti,  pada  tahun  2008,  minyak yang ada di Indonesia tersedia 8,21 miliar barrel. Jumlah  itu  mengalami  penurunan  secara mendalam  10  tahun  kemudian,  tepatnya  pada tahun  2018  yang berjumlah sekitar  7,5  miliar  (ESDM,  2018). jumlah  minyak  di  Indonesia  sempat  mengalami  kenaikan,  namun  tidak banyak pada  tahun 2014.   Kenaikan  yang  ada disebabkan  oleh  pembukaan  salah  satu  kilang minyak baru di Indonesia pada tahun yang sama Indonesia mengalami kenaikan. Satu tahun setelah  itu,  ketersediaan  minyak  Indonesia  mengalami penurunan secara signifikan, akibat konsumsi  yang  terus  menerus  dilakukan  oleh  seluruh  rakyat  Indonesia.   Hal  ini  menjadi  sebuah indikasi  yang  sangat jelas  untuk  terus  membuka  kilang  minyak  baru  agar  dapat  menyeimbangkan  kebutuhan  energi  dengan  luas  dan jumlah penduduk di Indonesia. Semenjak  penemuan  sumber  minyak  di Indonesia  pada  tahun  1885,  Indonesia  kemudian  dilirik  oleh negara-negara  yang  ada  pada masa itu untuk membeli dan mengambil minyak yang dimiliki oleh Indonesia. 

      Indonesia semenjak penemuan  cadangan  minyak  di  wilayahnya kemudian menjadi salah satu aktor yang memiliki peran penting dalam dunia permigasan dan dunia minyak.  Indonesia juga menikmati masa kejayaannya sebagai salah satu negara eksportir terbesar di dunia pada sektor migas, yang menempatkan Indonesia sebagai aktor yang sangat berpengaruh pada dunia internasional terutama sektor migas.Bahkan  pada  tahun  2005,  Indonesia menjadi salah satu negara terbesar yang mengekspor  migas  ke  seluruh dunia (International - U.S. Energy Information Administration (EIA),  2021).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline