Lihat ke Halaman Asli

Kemegahan Arsitektur dan Keilmuwan Sains Khalifah 3 Golden Age of Abbasiyah

Diperbarui: 17 Desember 2023   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN

Peradaban merupakan istilah yang dipakai dalam mendeskripsikan adanya suatu kebudayaan dalam bidang teknologi, seni bangunan, seni rupa, system kenegaraan, dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks (Supriyadi, D: 2008, 18).

Peradaban Islam sudah terjadi sejak masa Rasulullah turun wahyu dan berjalannya dakwah rasul. Peradaban yang sudah terjadi mencakup system pemerintahan yang luas dan mampu menguasai beberapa wilayah dalam penaklukannya, seperti yang dilakukan para Khulafaur Rasyidin dan Dinasti Umayah. Peradaban dalam sepanjang Sejarah islam juga terjadi pada masa Dinasti Abbasiyah yang mencakup berbagai bidang dari politik, ekonomi, Bahasa, kebudayaan, pemerintahan, Pembangunan, bahkan yang paling hebat dalam peradaban ilmu pengetahuan.

Bahasa arab telah menggantikan secara keseluruhan dari dulunya Bahasa Yunani, serta istilah Bahasa Latin juga mengalami perubahan ke Bahasa Arab. Sendi peradaban dalam hal perekonomian seperti adanya beberapa Pembangunan baru dalam system ketatanegaraan yang belum ada sebelumnya seperti kota bundar. Sendi-sendi yang paling berpengaruh besar dalam Sejarah peradaban islam masa Dinasti Abbasiyah adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat, serta penerjemahan besar-besaran.

Kajian tentang peradaban Islam masa Dinasti Abbasiyah sudah banyak sekali dikaji oleh peneliti terdahulu, diantaranya: Nunzairini: Kemajuan Peradaban Islam, Pendidkan, dan Kaum Intelektual, Azizah Nurtanti: Masa The Golden Age dan Kemundurun Dinasti Abbasiyah, Siti Syaidariyah: Perkembangan Islam Zaman Keemasan Bani Abbasiyah dan Arie Setiawan: Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa-masa Keemasan Dinasti Abbasiyah. Namun kajian yang akan peneliti lakukan ini berbeda dibandingkan kajian yang terdahulu karena peneliti memfokuskan kajian hanya pada tiga khalifah yang paling berpengaruh pada masa Dinasti Abbasiyah yaitu pendiri kedua Dinasti Abbasiyah Abu Ja'far al-Manshur membangun kota Baghdad yang mewah, Harun ar-Rasyid membangun Baitul Hikmah sebagai pusat kajian dan pembelajaran terhadap para ilmuwan dan al-Makmun membangun pusat observatorium klasik modern sebagai pusat penelitian para ilmuwan. Pembahasan yang dikaji tidak hanya terkait peradaban dari bidang arsitektur, namun berkaitan dengan keilmuwan sains yang berkembang pesat pada masa tiga khalifah tersebut.

Peneliti memilih topik ini menjadi bahan kajian, dikarenakan kajian ini masih terdapat permasalahan yang masih harus dijelaskan serta dipahami secara mendalam oleh siapa pun yang membaca Sejarah peradaban Islam, utamanya Sejarah Dinasti Abbasiyah. Banyak sekali hal-hal kecil yang belum terdapat di beberapa penelitian lain seperti pembahasan akan betapa indahnya kota Baghdad serta ulama-ulama yang sangat berjasa dalam pencetusan ide akan hal tersebut, serta masih banyak juga yang tidak mengetahui bagaimana bisa pada zaman yang masih kekurangan akan ilmu tekhnologi dan informasi mampu menciptakan alat-alat hebat serta gedung-gedung hebat yang hanya ada pada masa tersebut. Begitu pula masih kurang banyak yang belum mengkaji tentang hebatnya ulama-ulama pada masa tersebut berapa saja yang sangat berpengaruh pada setiap abadnya, karena seperti yang kita ketahui Abbasiyah itu memerintah hampir 5 Abad setengah, maka otomatis akan ada ulama yang paling masyhur pada setiap abadnya. Oleh karena itu, peneliti mengemukakan permasalahan apa kunci utama yang melatarbelakangi kemegahan arsitektur dan keilmuwan Abbasiyah masa khalifah 3 golden age?

Kemegahan Arsitektur Masa 3 Khalifah Golden Age of Abbasiyah

Peradaban Abbasiyah sepanjang sejarah Islam tercatat berlangsung selama kurang lebih 5 setengah Abad, dari tahun 132-656 H/ 750-1258 M, dengan pemerintahan berada dibawah 37 Khalifah. Abbasiyah didirikan oleh oleh salah seorang keturunan dari kakek Nabi Muhammad yang Bernama Abdullah Al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Al-Abbas (Yatim. B: 2008, 49)

Setelah meruntuhkan Bani Umayah, dengan cara membunuh Marwan segabai khalifahnya pada tahun 750 M, Abu Abbas Al-Saffah langsung mendeklarasikan dirinya sebagai pendiri pertama dinasti baru yaitu Abbasiyah. Kekuasaan Al-Saffah berlangsung 4 tahun saja, lalu setelahnya Al-Saffah melantik saudaranya Abu Ja'far Al-Mansur untuk meneruskan tahta kekuasaan pada tahun 754 M.

Abu Ja'far al-Manshur

Abu Ja'far Al-Mansur (755-777 M), dia adalah Abdullah bin Muhammad bin Ali. Beliau merupakan salah satu dari khalifah Abbasiyah. Ia juga dikenal salah seorang pemimpin yang tergolong dalam khalifah pertama Golden Age awal Abbasiyah dalam pemerintahannya. Masa kehalifahan, beliau membuat tujuh kebijakan dalam system pemerintahannya. Salah satu kebijakan Al-Manshur yang paling berjasa ialah memindahkan ibu kota dari Damaskus ke Baghdad. Kota tersebut dibangun dekat dengan Kuffah yang diapit langsung oleh Sungai Eufrat dan Sungai Tigris. Kedudukan kota Baghdad yang strategis antara dua Sungai yang mengapitnya, menjadikan Baghdad menjadi kota yang subur akan tanahnya dan makmur, disebabkan ketersediaan pangan untuk paa penduduknya dan mempermudah pengairan, di samping kondisi cuaca dan mata pencaharian lain yang memepengaruhi pemilihan tempat ini (Ali, M: 2016, 145).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline