Lihat ke Halaman Asli

Amelda Sari wr

Saya adalah seorang Mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi sekaligus Penulis dan Ilustrator digital

Agroforestri Regeneratif Transformasi Kelapa Sawit Berkelanjutan dengan Sinergi Pentahelix

Diperbarui: 20 Oktober 2024   03:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desain Penulis Pentahelix Sawit

Kelapa sawit masih menjadi komoditas andalan bagi perekonomian Indonesia, dengan kontribusi besar melalui ekspor dan penciptaan lapangan kerja. Namun, ekspansinya sering mendapat kritik karena dampak negatif seperti deforestasi dan peningkatan emisi karbon. Menjawab tantangan ini, konsep agroforestri regeneratif hadir sebagai solusi yang menggabungkan produktivitas ekonomi dengan pemulihan ekosistem.

Agroforestri regeneratif adalah metode pengelolaan lahan yang memadukan perkebunan sawit dengan vegetasi hutan dan tanaman produktif lainnya. Selain memulihkan lahan yang rusak, metode ini membantu petani mendiversifikasi sumber pendapatan melalui hasil tambahan seperti rempah dan madu. Pendekatan ini tidak hanya menjaga kelestarian alam, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi petani,.

Mendukung Kebijakan Nasional

Agroforestri regeneratif selaras dengan kebijakan nasional seperti Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan program biodiesel B35 serta B40. Langkah ini mempercepat transisi Indonesia menuju Net Zero Emission, mengurangi ketergantungan pada energi fosil, dan memperbaiki reputasi sawit di pasar global.

Pemerintah juga memperkuat regulasi dan insentif agar praktik sawit berkelanjutan semakin berkembang.  Kolaborasi lintas sektor sangat penting dalam mewujudkan keberlanjutan ini.

Kolaborasi Pentahelix sebagai Kunci

Implementasi agroforestri regeneratif memerlukan kolaborasi lintas sektor. Di sinilah Framework Pentahelix memainkan peran penting, melibatkan lima aktor utama:

  1. Pemerintah -- Membuat kebijakan seperti ISPO dan mandatori biodiesel (B35 dan B40) yang mendorong transisi energi bersih dan mengurangi emisi karbon.
  2. Bisnis -- Berinvestasi dalam teknologi hijau seperti drone dan IoT untuk pemantauan lahan, serta mendukung program replanting dan hilirisasi produk sawit.
  3. Akademisi -- Melakukan riset inovatif, mengembangkan model agroforestri yang sesuai dengan kondisi lokal, dan memberikan pelatihan kepada petani.
  4. Komunitas -- Sebagai pelaku utama di lapangan, petani didorong untuk meningkatkan produktivitas tanpa membuka lahan baru, sejalan dengan tujuan keberlanjutan.
  5. Media -- Membangun kesadaran publik dan memperbaiki reputasi sawit Indonesia di pasar global melalui kampanye positif dan berbasis data.

Melebihi Keberlanjutan Konvensional

Agroforestri regeneratif membawa konsep beyond sustainability, yakni tidak hanya menjaga kelestarian alam tetapi juga menciptakan dampak positif jangka panjang. Dengan menciptakan green jobs dan memperkuat ekonomi lokal, pendekatan ini mendorong pembangunan ekonomi inklusif.

Ke depan, agroforestri regeneratif bisa menjadi model bagi sektor lain yang ingin berkembang secara berkelanjutan. Indonesia diharapkan mampu menjadi contoh dalam pengelolaan sawit ramah lingkungan di kancah internasional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline