Dalam buku karya novelis Prancis, Daniel Pennac, , disebut adanya 10 Hak Tak Terbantahkan bagi Pembaca (10 Inalienable Rights of the Reader).
Kita semua menyadari pentingnya membaca. Namun, kenyataannya, membaca sering kali tak semudah yang dibayangkan karena membutuhkan tekad dan motivasi yang kuat. Di dunia yang penuh dengan hal-hal menarik, kita sering kali lebih tertarik pada YouTube atau Instagram dibandingkan buku.
Salah satu alasan mengapa membaca terasa sulit adalah karena adanya tekanan psikologis untuk menyelesaikan buku dan mempelajari sesuatu darinya. Inilah yang membuat aktivitas membaca terasa berat dan lebih mirip seperti belajar daripada sekadar hobi.
Namun, di masa lalu, saat YouTube, Tiktok, Instagram, dan Facebook belum ada. Bagaimana orang-orang mendapatkan cerita menarik dan informasi berharga kala itu? Jawabannya sederhana: melalui buku. Dengan tidak adanya alternatif lain, membaca menjadi kebiasaan yang alami dan menyenangkan.
Buku adalah jembatan yang menghubungkan penulis dan pembaca. Ketika pembaca membeli buku, buku tersebut sepenuhnya menjadi miliknya. Mulai saat itu, semua hak terkait buku ada di tangan pembaca. Dengan memahami dan menghargai hak-hak ini, membaca bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan.
Hak yang pertama adalah Hak untuk tidak membaca (The right to not read)
Kedua Hak untuk melompati halaman (The right to skip pages)
Ketiga Hak untuk tidak menyelesaikan buku (The right to not finish a book)
Keempat Hak untuk membaca ulang (The right to read it again)
Kelima Hak untuk membaca apa saja (The right to read anything)