Lihat ke Halaman Asli

Indonesian Community Center Pahang, Menggabungkan Budaya dan Permainan Tradisional untuk Meningkatkan Motivasi Belajar

Diperbarui: 5 Agustus 2024   18:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi mahasiswa kkn internasional angkatan 11

Kegiatan di Indonesian Community Center Pahang, menggabungkan budaya dan permainan tradisional untuk meningkatkan motivasi belajar para siswa.

Dengan menggunakan pendekatan yang interaktif dan menyenangkan, siswa diajak untuk lebih mengenal warisan budaya mereka sekaligus mempelajari nilai-nilai penting yang terkandung di dalamnya. Pendekatan ini tidak hanya membuat proses belajar menjadi lebih menarik, tetapi juga membantu memperkuat rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya Indonesia.

Rian Pratama, Wahyu Tomaili, Ambrytha Doni Perdana Putra merupakan tiga mahasiswa KKN Internasioanl Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah yang berasal dari berbagai wilayah, fakultas, dan program studi yang berbeda. Mereka saat ini sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) internasional di Indonesian Community Center Pahang, Malaysia. Mereka memiliki program kerja unggulan yaitu menggabungkan budaya dan permainan tradisional untuk meningkatkan motivasi belajar para siswa di ICC Pahang. Seperti yang diketahui dari hasil wawancara mahasiswa dengan para siswa di ICC Pahang bahwa pada materi pembelajaran seperti matematika siswa cenderung menganggap bahawa materi tersebut sulit, hal ini disebabkan karena motivasi belajar pada siswa yang masih kurang. Oleh karena itu dibutuhkan suatu strategi yang yang tepat untuk menangani hal tersebut, strategi yang dipilih dan digunakan adalah dengan pembelajaran berbasis pada permainan tradisional di Indonesia. Selain untuk meningkatkan motivasi, permanainan tradisional juga diharapka dapat membantu memperkuat rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya Indonesia pada siswa di ICC pahang.

Salah satu permainan tradisional  yang digunakan adalah permaianan engklekPermainan tradisional engklek yakni permanian yang dilakukan dengan melompat menggunakan satu kaki (engklek) diatas petak yang telah digambar pada lantai. Petak yang digambar biasanya merupakan bentuk dari bangun datar pada matematika seperti persegi, persegi panjang, segitiga dan lingkaran. Pada permaianan ini peserta diharuskan melempar gaco (genting/koin) tidak boleh melebihi petak yang disediakan, jika melebihi kotak peserta dianggap gugur. Petak yang ada gaconya tidak boleh diinjak atau ditempati oleh peserta lain, sehingga pemain harus melompati petak berikutnya dengan satu kaki mengelilingi petak yang ada, pemain yang telah berhasil menyelesaikan satu putaran permainan dapat memilih sebuah petak untuk dijadikan "sawah"mereka. Pemain dengan sawah paling banyak dinyatakan sebagai pemenang. Dalam permainan engklek siswa bukan hanya sedekedar bermain akan tetapi mereka juga belajar mengenal berbagai bangun datar dalam geometri seperti persegi, persegi panjang, segitiga, dan lingkaran.

permainan tradisional engklek (dokpri)

Dengan adanya permainan tradisional seperti engklek siswa menjadi lebih antusias dan termotivasi untuk belajar. "Saya merasa lebih semangat lagi untuk belajar matematika" ungkap zikri salah seorang siswa di ICC Pahang, Senin  (5/8/2024). Dengan menggabungkan budaya dan permainan tradisional, siswa siswi di ICC Pahang dapat lebih menghormati satu sama lain dan mencintai budaya dan tradisi yang ada di Indonesia. Selain itu menggabungkan budaya dan permainan tradisional telah membantu para siswa untuk meningkatkan motivasi belajar dan keterlibatan dalam setiap proses pembelajaran. "Harapan kedepannya adalah agar konsep pembelajaran menggunakan permainan tradisional dapat diterapkan secara lebih efektif dalam setiap pembelajaran ungkap" Rian Pratama.

dokumentasi mahasiswa kkn internasional angkatan 11

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline