ada adagium mengatakan "ketika kamu berhasil teman-teman mu tau siapa sebenarnya dirimu, dikala engkau jatuh engkau tau siapa sebanrnya teman-temanmu" , agaknya ungkapan ini bisa mengingatkan kita untuk berhati-hati memilih teman untuk kemudian dijadikan sahabat. pada dasarnya setiap jiwa ingin diinginkan dan tidak seorang pun manusia yang ingin menjadi beban bagi manusia yang lain, namun justru disinilah tantangan kehidupan saat kita belum mampu menjadi jiwa yang berharga dan bermanfaat bagi sesama kita, tetaplah optimis bahwa seperti halnya musim yang berganti maka hati pun juga sering berubah-ubah. tidak perlu merasa malu terhadap diri sendiri selama dalam kejujuran hati kita masih memiliki tekad dan niat untuk tetap menuntaskan tugas kehidupan ini, yaitu menjadi lebih baik sekaligus penebar kebaikan bagi yang lain, Aamiin.
Semoga kita semua yang sedang dirundung kesedihan mendalam dapat memahami, sesungguhnya melarutkan diri dalam kesedihan akan menambah kegalauan dan mendatangkan kesedihan baru yang lebih besar, marilah kita berbicara pada diri kita sendiri " wahai diriku, engkau penting dan sadarilah itu, jika dirimu tidak penting maka Tuhan tidak akan mengirim mu ke dunia ini, tetaplah bersyukur dan tersenyum meskipun itu sulit, karena orang yang tetap melakukan dan menjalani kesulitan dengan do'a dan keyakinan, maka Tuhan akan turun tangan mengambil alih masalahnya" Aamiin. keesp spirit :-)
