Lihat ke Halaman Asli

Gioffani

Tidak punya pencapaian

Andik Kalah, Masih Ada Messi..Masih Ada Xavi...

Diperbarui: 3 April 2024   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tidak seperti Kamis kemarin, pagi ini serasa tetap ingin berlama-lama di bawah hangatnya selimut karena toh di luarpun suasana dingin karena saat ini telah memasuki autumn. Kamis kemarin ketika  Barca memastikan diri melangkah ke perempat final UEFA Champion League dengan sejumlah catatan rekor baru, baik yang dibuat Messi ataupu FCB sebagi tim, walaupun dingin di luar dengan jam tidur minim, tetap semangat utk kerja hari itu. Pagi ini, dengan kekalahan Andik cs, dari pasukan yang negaranya hanya dihuni oleh 400 ribu jiwa (penduduk Jakarta saja lebih dari 9 juta jiwa), Brunei Darussalam, masih saja belum  mampu menghapus rasa kecewa kekalahan semalam, membuat tubuh ini semakin berat untuk bangun. Seingat saya, semalam tertidur dengan tangan tetap menggegam HP yang discreen ada mentioned-nya bung Jacksen Tiago di Twitter, "Ya Tuhan!!!! Apakah dosa sepakbola negara ini begitu besar? Maafkanlah dosa-dosa itu, demi kebahagiaan rakyat yg gila bola ini". Ya betul bung, saya adalah satu dari sekian juta rakyat penggila bola dari bangsa yang namanya Indonesia, bangsa yang soal sepakbolapun ikut-ikutan salah urus, yang juga ikut memanjatkan doa semalam dengan isi doa yang kira-kira sama dengan bung ketika kita kalah. Mungkin sebagian besar penggila bola langsung menuding bahwa ini kesalahan Djohar, Farid, Limbong, Saleh dkk... yang mengharamkan pemain ISL, ataupu klub-klub yang tidak berafiliasi pada mereka, PSSInya Djohar. Mungkin pendapat ini tidak ada salahnya karena memang begitulah kenyataannya. Merefer ke mentionednya bung Jackson tadi, bahwa betul, Tuhan sudah menjawab doa tersebut dengan memaafkan dosa orang-orang yang nama-namanya sempat di sebut di atas. Apa jadinya kalau Andik cs semalam menang, wajah mereka-mereka inilah yang akan menghiasi media-media di tanah air mulai pagi ini. Jumawa, kesombongan dan keangkuhan mereka mudah sekali terlihat,  dengan adanya noton bareng di halaman kantor PSSI semalam. Ada pesan penting yang mau mereka sampaikan ketika pertandingan semalam berakhir, "Lihat, kami mampu mempunyai tim nasional yang tangguh, silakan lanjutkan apa yang sudah kalian lakukan pada kami untuk tetap tidak mau bergabung dengan kami"... itu kalau menang. Tuhan mengatur lain, agar bangsa yang gila bola ini tetap bahagia, tidak bersedih karena nantinya ada kelompok yang akan mengklaim kemenangan tersebut. Maaf, walaupun demikian, sebelum dihujat, saya harus mengaku kalau saya bukan termasuk dalam rakyat Indonesia gila bola yang mendoakan kekalahan tim kita semalam (biar kelihatan tetap memiliki rasa nasionalisme, gheto!). Tetapi, memang ada baiknya Andik cs harus mengalami pengalaman tersebut, walau tentunya sangat pahit bagi Yoshua, Miko dan lain-lain. Mereka bermain jauh lebih baik dari Brunei, harus diakui. Mereka tim yang bagus tapi sayangnya keberadaan mereka tidak pada waktu yang tepat. Mereka memang harus kalah. Alasan kekalahan semalam cuma satu, agar dosa Djohar cs tidak semakin bertambah dengan dosa-dosa kesombongan, keangkuhan dan arogansi. Dan memang, inilah cara berpikir ampuh sementara ini untuk menghibur diri dari kekalahan pasukan garuda muda kita. Tetapi kekalahan ini toh tidak akan menyesakkan dada untuk waktu yang lama. Mengapa? Karena hiburan kan tidak hanya datang dari timnas, masih ada ribuan tim lain yang berasal dari negeri atau benua lain, yang dapat menghibur.  Selama Djohar cs masih bebal seperti sekarang, jangan pernah bermimpi untuk kita akan diridhoi oleh Tuhan dan diijinkan untuk berprestasi pada olah raga bola sepak ini. Tapi, bagi saya, tidak masalah.. toh masih ada Messi bersama Barca di liga Champions, ataupun Xavi bersama Spanyol nanti di piala Eropa.. Salam, Early Autumn OZ




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline