Lihat ke Halaman Asli

Negara Tanpa Telinga

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Peduli apa mereka

Suci saja tidak

Bosan dengan bicaramu

Hanya logat itu-itu saja

Kau muncul dengan gagahnya

Namun pionirnya justru ambisi membela diri

Kau muncul dengan misimu

Yang cukup menjadi di meja kerjamu

Hingar bingar

Campur aduk

Hiruk pikuk

Kacau balau

Ya begitulah negeri ini

Negeri yang pekak dan tuli

Negeri yang mungkin pernah mati

Lalu entah kapan bangkit kembali

Dalam rupa setengah jadi

Negeri ini tanpa telinga

Kami butuh negeri yang mendengar

Yang merubah segalanya

Buruh sejahtera

Petani bahagia

Guru bermartabat, koruptor tobat, pemimpin bukan wayang...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline