Lihat ke Halaman Asli

Jarimu Harimaumu

Diperbarui: 11 September 2023   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kalau kita mendengar ungkapan " awas, mulutmu adalah harimaumu !" , menandakan bahwa saat kita bicara  harus berhati hati jangan sampai ada kata kata yang keluar dari lisan kita menyinggung atau bahkan menyakiti perasaan orang lain. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh HR. Bukhari dikatakan siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berbicara yang baik atau diam. 

Imam Nawawi menjabarkan bahwa hadist tersebut merupakan hadist shohih, bahwa kita tak pantas berbicara kecuali bicara yang baik, dan kenyataan saat ini berbicara yang kita lakukan tidak hanya lewat mulut saja ( lisan ) melainkan melalui tulisan yang diketik melalui gawai dengan berbagai pesan, status, caption, tweet, share berupa foto atau gambar. Jadi eranya bukan mulut saja yang berbicara, melainkan tangan kitapun saat ini senang berbicara , apapun isi hati kita tanpa disadari terekspos massa. 

Jika yang kita sampaikan berupa hal yang baik maka dapat menjadi amal ibadah buat kita, namun jika yang disampaikan dapat membuat iri, dengki dan sakit hati bagi yang membaca atau melihatnya maka ini dapat menjadi  hal yang mudharat ( tidak bermanfaat atau bahkan dapat melukai hati orang lain ), maka pantas jika ungkapan diawal pembuka tulisan saya ini bisa berlaku untuk salah satu anggota tubuh vital kita yaitu "jari tangan". 

Hati hati menggunakan jari tanganmu terutama ibu jari, maka baiknya setiap jari mengingatkan ibunya ini untuk tidak gegabah dalam mengetik setiap huruf sebagai pesan. Ada beberapa hal sebagai dampak dari kurang sabarnya kita menggunakan jari untuk menyampaikan pesan yang tidak bermanfaat anatara lain :

1. Menimbulkan ketidaknyamanan seseorang

2.Membuat sakit hati, iri dan dengki

3. Menimbulkan riya

4. Takabur

5. Privansi tidak terjaga

6. Dijauhi teman maupun kerabat

Dari efek yang ditimbulkan maka tiap diri harus menjaga lisan maupun tulisan yang kita ketik sebagai pesan, mulailah untuk kembali mengevaluasi bahwa jika kita dihadapkan pada persoalan sampaikan pada Sang pemilik jawaban atas pesoalan tersebut yaitu Allah SWT .




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline