Lihat ke Halaman Asli

Jembatan Titian

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sorak membahana di pelipir sisi jurang, kisah epik sang pengelana merebak

Diantara takaran polah alam, tangan kelamnya sibuk mengais humus

Mengait tongkatnya, berjalan diatas titian

Meruncingkan pandangan pada tiang pancang seberang

Sinar mentari yang mulai tenggelam tepat dihadapannya

Sorotnya menusuk hingga ke balik retina

Menyurutkan tiap detik tapak langkahnya

Titian panjang nan sempit bertengger dari puncak ke puncak

Melengkapi lembah-lembah tak ber-tuan

Hiruk-pikuk dibalik punggung pun tak cukup menggoda

Meski terlintas tuk memalingkan rasa

Namun perjalanan di atas jembatan titian belum sempurna

Menjerang sinar dengan jemari merapat

Menggulir lembut alunan kakawin japa mantra

Menyempurnakan langkah serta merta ketiti-hatian pasti

Tuk merajah di pertapaan laras jiwa

Sesampainya merengkuh jumantara jati

****************

By: LontarTimur




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline