Lihat ke Halaman Asli

Yakini Berkah Berqurban, Nurdin Sembelih 4 Ekor Sapi

Diperbarui: 3 Agustus 2020   08:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nurdin Daeng Nguntung (kiri) menimbang lalu membagi daging qurban yang telah disembelih (31/07/20).

Bantaeng. Moment berharga sekaligus berberkah, khususnya bagi umat Islam tidak dilewatkan begitu saja bagi H Nurdin Daeng Nguntung yakni berqurban. Adalah Tokoh Masyarakat yang juga dikenal sebagai Penjagal senior di Kabupaten Bantaeng.

Tahun 2020 ini, dia menyembelih 4 ekor sapi, meski lebih sedikit dibanding tahun 2019 yang mencapai 27 ekor. Nurdin berdalih karena dampak pandemi COVID-19 yang telah mempengaruhi sendi-sendi perekonomian.

"Sebenarnya kurang, tahun lalu itu ada 27 ekor. Sekarang cuma 4 ekor ji (saja), mungkin gara-gara corona mi na begini kehidupanga (kehidupan)", ungkap Nurdin kepada AMBAE, Senin (03/08/20).

Keempat hewan qurban disembelih di halaman belakang rumahnya di Lingkungan Lantebung, Kelurahan Letta, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng pada Jum'at (31/07/20). Lokasi penyembelihan yang relatif tersembunyi, namun sebagian masyarakat Bantaeng mengetahui koordinatnya.

Diketahui, Nurdin berqurban setiap tahunnya. Di samping itu dia juga memfasilitasi masyarakat yang ingin berqurban dengan metode menggabung diri hingga cukup 7 orang untuk tiap ekor sapi.

"Bisa ji juga kalau mau ki qurban toh, tapi tidak cukup uang untuk 1 ekor, gabung maki dengan orang lain. 1 ekor sapi bisa 7 orang, atau ada keluarga ta, bisa tahun depan", terangnya dengan logat yang begitu kental dengan Bahasa Makassar.

Sapi dibeli sesuai kecukupan calon Shohibul Qurban. Selanjutnya para Shohibul Qurban membayar dengan harga relatif murah.

Nurdin hanya menyisihkan 500 ribu Rupiah sebagai keuntungan dari pembelian, jika pun masih kurang dia siapkan dana pribadinya. Nilai itu kemudian disiapkan untuk memenuhi biaya operasional.

Di antaranya sewa transportasi saat sapi diangkut dari pemilik. Termasuk biaya makan minum para pembantu atau asisten penjagal serta pengantar daging qurban ke rumah Shohibul Qurban.

Sedangkan untuk menggaji asisten penjagal, Nurdin menggantinya dengan daging qurban yang memang diqurbankannya secara pribadi. Hal itu membuat Nurdin amat dikenal hingga saat ini, terlebih karena pembagian daging yang benar-benar merata, adil dan menyerahkan semua yang menjadi milik orang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline