Lihat ke Halaman Asli

Bersama Masyarakat Jeneponto, Gubernur Sulawesi Selatan Ikuti Shalat Idul Adha 1441 H

Diperbarui: 31 Juli 2020   12:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gubernur SulSel (ketiga dari kanan) menyimak khutbah usai Shalat Idul Adha 1441 H di Jeneponto (31/07/20). Dokpri

Jeneponto. Hari Raya Idul Adha tahun 1441 H yang dilaksanakan di Lapangan Jalan Lingkar Musafir, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto pada Jum'at (31/07/20) sedikit berbeda dibanding daerah lainnya di Provinsi Sulawesi Selatan (SulSel). Pasalnya, turut diikuti Gubernur SulSel, HM Nurdin Abdullah.

Dia menunaikan shalat bersama Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar serta unsur Forkopimda dan ratusan masyarakat daerah ini. Pelaksanaan shalat di tempat terbuka itu tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak antar jama'ah dan memakai masker.

Demikian halnya jama'ah dicek suhu dan mencuci tangan sebelum memasuki area lapangan. Bahkan ditegaskan kembali Nurdin Abdullah dalam sambutannya sebelum pelaksanaan shalat.

"Kita semua harus senantiasa menjalankan protokol kesehatan. Kita memakai masker sejak dari rumah, mencuci tangan dan selalu menjaga jarak", tegasnya.

Cek suhu tubuh panitia kepada Gubernur SulSel sebelum memasuki area Shalat Eid (31/07/20). Dokpri

Langkah itu kata dia sangat besar manfaatnya. Terutama untuk mencegah penyebaran virus SARS-CoV-2. Sehingga semakin mengurangi resiko terpapar Corona Virus Desease 2019 (COVID-190).

Meski Hari Raya Idul Adha tahun ini berbeda tahun-tahun sebelumnya, dia yang akrab disapa NA meyakini tidak mengurangi esensi Eid. Pembatasan demi pembatasan di tengah pandemi menurutnya menjadi pelajaran berharga agar seseorang membiasakan hidup bersih, baik diri pribadi maupun lingkungan di sekitarnya.

"Inshaa Allah tidak mengurangi esensi Idul Adha kali ini, menjadi harapan kita semua", ujarnya.

Secara umum di SulSel, NA menyebutkan bahwa tingkat kesembuhan pasien COVID-19 semakin tinggi. Salah satu pemicunya karena program Duta Wisata COVID-19 yang diterapkan Pemerintah Provinsi SulSel. (AMBAE)

salam #AMBAE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline