Lihat ke Halaman Asli

"Lasuna Kebo dan Pippisi" Putihkan Pasar Tani

Diperbarui: 8 Agustus 2019   16:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ragam komoditi tanaman dijual di pasar tani termasuk lasuna kebo' dan pippisi' (07/08/19-dokpri).

Bantaeng. Momen tepat bisa dimanfaatkan masyarakat Bantaeng. Pasalnya Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bantaeng bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bantaeng menggelar Pasar Tani.

Dilangsungkan di Halaman Kantor DKP Bantaeng di Jalan Dr Ratulangi, Kelurahan Lembang, Kecamatan Bantaeng, Pasar Tani ini menghadirkan sejumlah komoditi pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan, Rabu (07/08/19).

Berderet diantaranya lasuna kebo' (bawang putih) dan pippisi' (jamur tiram) dengan harga sekitar 25 ribu dan 30 ribu per Kilogramnya. Keduanya identik dengan warna putih membuatnya lebih menonjol dibanding kangkung, kentang (lame-lame), bayam dan terong (bo'dong-bo'dong).

Hj Maemunah selaku Kabid Hortikultura Distan Bantaeng menuturkan bahwa pippisi' telah lama dibudidayakan di Bantaeng.

Ada dua lokasi fokus pengembangan yakni di Dusun Borong Tarampang, Desa Bonto Bulaeng, Kecamatan Sinoa dan di beberapa lokasi di Kelurahan Banyorang, Kecamatan Tompobulu.

"Pippisi' ini banyak dibudidayakan di Kecamatan Tompobulu dan Sinoa. Kalau budidaya bawang putih banyak dikembangkan di Kematan Sino dan Kecamatan Ulu Ere", bebernya.

Pippisi' secara umum tumbuh liar di hutan. Namun Distan intens membina kelompok tani mengembangkannya agar lebih produktif.

Punya manfaat beragam diantaranya mampu meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan kolesterol, membantu mencegah kanker, sebagai sumber vitamin B3, kaya antioksidan untuk melawan beragam efek buruk yang ditimbulkan oleh radikal bebas.

Di samping itu, pippisi' mampu meningkatkan kolagen untuk melancarkan sirkulasi darah untuk meningkatkan pertumbuhan sel darah merah.

Pasar Tani yang dijadwalkan terbuka setiap hari Rabu itu diramaikan para petani melalui Kelompok Tani. Termasuk Ubay Sudrajat dari Asosiasi Pasar Tani Butta Toa yang membawahi 5 Kelompok Tani di Kecamatan Bissappu.

Dia menjelaskan bahwa harga yang ditawarkan relatif lebih murah dibanding harga di pasar lainnya baik pasar sentral atau pasar kota maupun pasar tradisional. Apalagi kata dia kalau komoditi ini sudah masuk ke swalayan ataupun supermarket tentu akan lebih mahal lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline