Lihat ke Halaman Asli

Hadapi Musim Tanam 2019, Petani dan Pemkab Bantaeng "Accidong Sipatangarri"

Diperbarui: 29 April 2019   16:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Syamsul Suli (kiri) menyerahkan bantuan benih kepada petani Bantaeng (29/04/19).

Bantaeng. Pemerintah Kabupaten Bantaeng melalui Dinas Pertanian dan Peternakan bersama ratusan Petani, Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se-Kabupaten Bantaeng "Accidong Sipatangarri" di Tribun Pantai Seruni Bantaeng, Senin (29/04/19).

Accidong Sipatangarri jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia berarti "Duduk Bersama dan Saling Memahami". Di beberapa daerah ungkapan senada menggambarkan pertemuan kedua pihak seperti "Tudamg Sipulung atau Rembug Tani".

Petani dan Pemerintah bertemu dan bermusyawarah terkait pertanian dengan segala bentuk permasalahan yang terjadi. Demikian halnya solusi yang dapat diambil untuk menghadapi musim tanam khususnya tahun 2019 di Bantaeng.

"Accidong Sipatangarri ini untuk mempertemukan pendapat dan saling bertukar informasi antara peserta dengan Pemerintah atas segala masalah yang dihadapi untuk memperoleh kesepakatan dalam pengambilan kebijakan di bidang pertanian", jelas Rahmania selaku Kadis Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bantaeng.

Adapun output yang diharapkan kata dia diantaranya petani dan pemerintah menyepakati jadwal hambur, jadwal tanam dan varietas yang dianjurkan untuk ditanam bagi petani.

Pemkab Bantaeng bersama petani bermusyawarah dalam menghadapi musim tanam 2019.

Sementara Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantaeng, Syamsul Suli yang membacakan sambutan tertulis Bupati Bantaeng mengatakan bahwa kegiatan itu menjadi salah satu upaya mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Bantaeng Periode 2018-2023 terutama penyediaan benih dan pupuk.


"Ini merupakan nilai-nilai budaya yang perlu dilestarikan. Di tempat inilah sesungguhnya dipertemukan keilmuan akademis dan kearifan nilai-nilai budaya lokal", tuturnya.

Kegiatan itu menghadirkan 3 narasumber yakni Kadis Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan (SulSel), Hj Fitriani, Ketua KTNA (Kelompok Tani Nelayan Andalan) SulSel, Muh Yunus dan Kepala Stasiun Krimatologi BMKG Maros, Hartanto. Pada kesempatan sama diserahkan secara simbolis bantuan benih padi, jagung dan bawang putih kepada kelompok tani.

Fitriani membeberkan jika pikiran petani itu ada dimatanya yang berarti lebijakan maupun sistem, metode serta sarana dan prasarana yang diberikan kepadanya untuk diaplikasikan perlu dibuktikan dan ditunjukkan telah berfungsi dengan benar.

"Petani itu pikirannya ada di matanya. Untuk itu kamo bersama Kadis Pertanian Bantaeng terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani Bantaeng", terangnya.

Dia juga menyebutkan jika menugaskan jajarannya untuk membantu petani di Bantaeng baik urusan benih maupun pupuk. Mereka adalah petugas POPT sebanyak 5 orang dan petugas benih 2 orang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline