Lihat ke Halaman Asli

Isteri Gubernur SulSel Himbau Warga Bantaeng Deteksi Dini Stunting

Diperbarui: 5 April 2019   14:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua PKK SulSel, Hj Liestiaty F Nurdin.

Bantaeng. Tiga Kecamatan dalam sehari dikunjungi Isteri Gubernur Sulawesi Selatan (SulSel), Hj Liestiaty F Nurdin yang juga adalah Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi SulSel sekaligus Ketua YKI (Yayasan Kanker Indonesia) Cabang SulSel dalam rangkaian Kunjungan Kerjanya di Kabupaten Bantaeng.

Bermula pada Kamis pagi (04/04/19) menyambangi Desa Lonrong di Kecamatan Eremerasa. Berlanjut siangnya di Desa Bonto Majannang, Kecamatan Sinoa dan ditutup dengan mengunjungi Desa Bonto Marannu di Kecamatan Ulu Ere di sore harinya.

Di 3 lokasi tersebut, Lies disambut ratusan warga yang merupakan perwakilan masing-masing Desa dan Kelurahan. Termasuk kelompok Majelis Ta'lim serta Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda.

Kunjungan Ketua PKK SulSel di Kecamatan Sinoa, Kabupaten Bantaeng.

Stunting sebagai salah satu isu nasional saat ini fokus dibahas Lies. Menurutnya stunting patut diwaspadai karena sangat mempengaruhi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) baik sekarang terlebih di masa mendatang.

"Stunting seakan menghantui kita semua. Saya berharap khususnya Ibu-ibu hamil dan Ibu melahirkan lebih pro aktif mendeteksi gejala-gejala stunting", imbuh Lies.

Pencegahan harus dimulai sejak 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) yang dihitung sejak awal masa kehamilan. Dia lalu menegaskan agar orang tua tidak serta merta menerima keadaan jika anaknya pendek lantas mengkambing hitamkan faktor keturunan dari kedua orang tuanya.

Diketahui stunting ada karena masalah kurang gizi kronis akibat asupan gizi dalam waktu lama yang minim. Membuat pertumbuhan terganggu atau lazim dikenal dengan istilah kerdil atau pendek dari standar usianya.

Ketua PKK SulSel berbagi tips mencegah stunting bagi anak (04/04/2019).

Lies membagi 3 tips utama yakni bagaimana orang tua mampu memperbaiki, menjaga dan membiasakan denga teratur pola makan, pola asuh serta sanitasi dan akses air bersih.


"Saya mengajak kita sekalian tidak lagi mengkonsumsi mie instan apapun merek, rasa dan modelnya", pintanya.

Mie instan bukan solusi kata Lies untuk memperbaiki kualitas hidup. Seharusnya Ibu-ibu memperbanyak gizi seimbang dengan makanan dan minuman yang pada dasarnya melimpah di negeri ini khususnya di SulSel dan Kabupaten Bantaeng.

Dia lalu menyebutkan jika sayur mayur banyak terdapat di Bantaeng. Apalagi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo telah menginstruksikan seluruh jajaran PKK untuk menggalakkan program "Isi Piringku" yang dulu dikenal dengan istilah "4 Sehat 5 Sempurna". (AMBAE)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline