Lihat ke Halaman Asli

Kapolres Bantaeng Melaknat Aksi Penembakan Muslim Selandia Baru

Diperbarui: 17 Maret 2019   12:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kapolres Bantaeng bersama Muballigh dan masyarakat Bantaeng pada kegiatan Tabligh Akbar di Masjid Agung Syekh Abdul Gani Bantaeng (16/03/2019) - dokpri

Bantaeng. Tindakan terorisme yang terjadi di Selandia Baru, Jum'at (15/03/19) mendapat kecaman luar biasa dari sejumlah Tokoh Nasional maupun pejabat di daerah. Bahkan ramai diperbincangan hingga hari ini, Minggu (17/03/19).

Kapolres Bantaeng, Adip Rojikan turut mengecam tindakan tersebut. Dikatakan saat menggelar Tabligh Akbar di Masjid Agung Syekh Abdul Gani Bantaeng, Sabtu sore (16/03/19) jika dirinya melaknat perlakuan tidak manusiawi dari oknum penembakan terhadap puluhan umat Islam disana.

Bersama ribuan warga Bantaeng dia menggelar Shalat Gaib berjama'ah dan mengirimkan do'a kepada Allah Swt agar seluruh korban meninggal di Selandia Baru mendapat tempat layak di sisi-Nya.

"Tentu tindakan seperti itu kita tidak melihat siapa pelakunya. Siapapun itu, melaknat tindakan teroris yang telah berani melakukan kegiatan penembakan di Masjid Al Noor Selandia Baru", pungkasnya.

Menurut Adip, agama Islam pada khususnya tidak mengajarkan kepada umatnya untuk melakukan pembunuhan melainkan menuntun pada kebaikan dan kebenaran.

"Kita semua wajib membenci tindakan seperti itu karena sesungguhnya Islam tidak pernah mengajarkan begitu", ujarnya.

Diketahui penembakan terjadi di dua tempat di Kota Christchurch, Selandia Baru (New Zealand). Sementara tersangka diidentifikasi bernama Brenton Tarrant (28) adalah seorang warga Australia.

Jumlah korban dikutip dari Detik News (Minggu, 17 Maret 2019, 05:48 WIB) masing-masing 41 orang meninggal dunia di Masjid Al Noor, 7 orang meninggal dunia di Masjid Linwood, 1 orang meninggal dunia di Rumah Sakit Christchurch.

Ditambah korban luka sebanyak 48 orang, 39 orang diantaranya masih dirawat di rumah sakit. Sedang 11 orang lainnya menjalani perawatan intensif.

Peristiwa itu membuat umat Islam seluruh dunia merasa terpukul. Namun demikian, umat Islam dan seluruh masyarakat Indonesia dihimbau agar tidak menyebarkan video maupun foto penembakan yang ditengarai ada unsur kesengajaan karena disiarkan dengan streaming Facebook.

Himbauan itu salah satunya datang dari Gubernur SulSel, HM Nurdin Abdullah melalui status FanPages Facebook resminya (Baca: Muslim Selandia Baru Ditembaki, Nurdin Abdullah Angkat Bicara). Kata Gubernur bergelar Professor itu, video yang disebar bisa menambah teror. (AMBAE)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline