Lihat ke Halaman Asli

BPPT-Pemkab Genjot Terbentuknya Kelembagaan Technopark Bantaeng

Diperbarui: 28 November 2018   12:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asisten II Ekbang Bantaeng sampaikan sambutan pada FGD Percepatan Pembentukan Kelembagaan Technopark Bantaeng (28/11/2018).

Bantaeng, Rabu (28/11). Pemerintah Kabupaten Bantaeng terus mengupayakan percepatan pembentukan kelembagaan dengan menggelar FGD (Focus Group Discussion) di Ruang Pola Kantor Bupati Bantaeng, Rabu pagi, 28 November 2018.

Kegiatan ini diinisiasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bantaeng bekerja sama dengan Badan Perencanaan dan Penelitian Teknologi (BPPT). Menghadirkan Direktur Pusat Teknologi Produksi Pertanian BPPT, Dudi Iskandar, Asisten II Bidang Ekbang Setda Kabupaten Bantaeng, Syamsul Suli dan Plt Kepala Bappeda, Riesa Meylani.

Dudi menyampaikan bahwa Pemerintah Pusat dengan Nawacita Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo telah mencanangkan membangun 100 Technopark di seluruh Indonesia. Didalamnya ada kelembagaan yang akan menjalankan roda Tehbopark.

"Technopark Bantaeng tercantum di RPJMN tahun 2015-2019 dan BPPT dipercaya mendampinginya. Hari ini kita tekankan pentingnya untuk segera membentuk kelembagaannya, ungkapnya.

FGD ini sangat penting menyikapi hasil pertemuan Deputi BPPT bersama Bupati beberapa waktu. Yang mana berkomitmen membangun dan mewujudkan Technopark Bantaeng di tahun 2019.

BPPT oleh Presiden dipercaya mendampingi 9 Technopark yakni Bantaeng, Pelalawang, Lampung, Grobokang, Pekalongan, Cimahi, Baron, Penajam dan Serpong.

"Dari 9 itu yang ditargetkan jadi terwujud dan berfungsi pada tahun 2019 ada 3. Pertama adalah Bantaeng, yang kedua Cimahi disusul NSTP Serpong", tambahnya.

Sementara itu Syamsul Suli dalam sambutannya menjelaskan bahwa Kabupaten Bantaeng yang memiliki daerah, anggaran dan jumlah penduduk yang kecil tidak seharusnya merasa kecil namun tetap optimis bisa maju dan berkembang.

"Walau kecil, seharusnya kita tidak boleh merasa kecil. Dengan inovasi dan pendampingan dari BPPT tentu kita harua merasa besar memiliki daya saing", ujarnya.

Hadirnya Technopark Bantaeng diharapkan tumbuh perusahaan-perusahaan berbasis teknologi dan UMKM inovatif yang bisa meningkatkan perekonomian di Bantaeng. Hal ini menjadi indikator utama berhasil tidaknya keberadaan dan fungsi technopark.

Untuk mewujudkan technopark itu dibutuhkan 4 faktor pendukung yakni Hardware berupa gedung bangunan, Software berupa aturan kebijakan, Humanware berupa SDM (Sumber Daya Manusia) dan terakhir Soft of Inovation berupa inovasi dengan menggandeng Litbang, Universitas Hasanuddin maupun BPPT itu sendiri. (AMBAE)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline