Lihat ke Halaman Asli

Terima Kunjungan Prabumulih, Kadinkes Sebut Bantaeng Siapkan Inovasi Baru

Diperbarui: 14 November 2018   07:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kadinkes Bantaeng paparkan PSC 119 kepada rombongan dari Kota Prabumulih (13/11/2018) Dokpri

Bantaeng, Selasa (13/11). Salah satu daerah di Provinsi Sumatera Selatan (SumSel) yakni Kota Prabumulih mengutus beberapa Tenaga Kesehatannya guna belajar ke Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan (SulSel). Prabumulih merupakan daerah terkecil di SumSel.

Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Prabumulih, dr Happy Tedjo Tjahjono saat diterima bersama 24 orang tenaga kesehatan, di Ruang Pola Kantor Bupati Bantaeng, Selasa, 13 November 2018. Dikatakan dalam sambutannya bahwa Prabumulih tidak jauh berbeda dengan Bantaeng yang sama-sama kecil, baik luas wilayah maupun anggarannya.

"Prabumulih itu baru 17 tahun umurnya, pemekaran dari Kabupaten Muara Enim. Jadi baru 4 periode Walikota dan baru dilantik kemarin. Makanya kita belajar kesana kemari", ungkapnya.

Terkait upaya pelayanan kesehatan, Happy menuturkan jika Bantaeng menjadi kebanggaan selama ini yang begitu menggeliat pembangunannya serta pelayanan kesehaatannya kepada masyarakat.

Untuk diketahui bahwa Prabumulih terdiri dari 6 kecamatan, 37 desa dilengkapi 9 puskesmas, 1 rumah sakit daerah 1 dan swasta ada 3 ditambah 1 unit laboratorium daerah. Saat ini sedang berupaya meningkatkan mutu Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) untuk mendukung pelayanan pengobatan masyarakat dari rumah ke rumah melalui Public Safety Center (PSC) 119.

Syamsul Suli selaku Asisten II Bidang Ekbang Setda Kabupaten Bantaeng dalam sambutan penerimaannya mengatakan bahwa inovasi PSC 119 Bantaeng sudah ada sejak tahun 2008 di masa kepemimpinan HM Nurdin Abdullah dan dilanjutkan H Ilham Azikin sebagai Bupati Bantaeng saat ini.

"Lazimnya daerah kecil anggarannya juga pasti kecil. Tapi yang unik kalau kita biasa membuat hal semisal PSC 119 besar karena ada daerah besar tapi tidak bisa berbuat besar", jelas dia.

Selanjutnya rombongan mendapat pemaparan panjang sekitar 2 jam dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng, dr Andi Ichsan. Kadinkes Bantaeng banyak bercerita bagaimana PSC 119 bisa ada yang kemudian diadopsi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk diterapkan di seluruh Indonesia pada tahun 2016.

"Dulu namanya Emergency Service, membawahi beberapa satgas diantaranya BSB, Damkar, BPBD/SAR, Tagana, PMI, ORARI, Satpol PP dan Polres. Lahir tahun 2009 dan berganti nama menjadi PSC 119 atas permintaan Kemenkes RI. Tahun 2020, Insya Allah Bupati kami siapkan inovasi baru pemanfaatan teknologi GPS untuk PSC 119 Bantaeng", terangnya.

Hal ini yang membuat heran Kadinkes maupun rombongan dari Kota Prabumulih dan ingin belajar lebih lama dan lebih banyak terkait semua kemajuan daerah ini. Pasalnya PSC yang dipahaminya adalah layanan kesehatan saja. Sementara di Bantaeng PSC merupakan layanan satu atap dan untuk layanan kesehatan ditangani BSB. (AMBAE)

salam #AMBAE

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline