Lihat ke Halaman Asli

Gubernur SulSel: Mutasi Itu Bukan Solusi, Tim Lemah Jangan Dipertahankan

Diperbarui: 7 September 2018   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gubernur SulSel (kiri) didampingi Ketua PKK SulSel yang baru (kanan) menerima memory PKK dari mantan Ketua PKK (tengah) pada Sertijab yang berlangsung di Kantor Gubernur SulSel (07/09/2018).


Makassar, Jum'at (07/09). Bertempat di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulawesi Selatan berlangsung Serah Terima Jabatan (Sertijab) Gubernur dan Wakil Gubernur serta Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan (SulSel), Jum'at (07/09/2018). Sertijab ini dihadiri langsung Gubernur SulSel yang baru saja dilantik Rabu kemarin (05/09) yakni H M Nurdin Abdullah didampingi Ketua PKK SulSel, Hj Liestiaty F Nurdin beserta Wakil Gubernur SulSel, Andi Sudirman Sulaiman yang juga didampingi isteri, Naoemi Octarina.

Terkait isu mutasi yang kerap terjadi pada Pemerintahan baru, Nurdin Abdullah mengungkapkan, "Mutasi itu bukan solusi. Tidak pernah Saya bayangkan bisa berdiri di atas, karena selama ini Saya duduknya di bawah. Itulah mungkin sebuah pelajaran berharga bahwa kita ini tidak tau nasib kita. Kapan kita ada di bawah, kapan kita ada di atas. Tidak ada yang patut kita sombongkan", tuturnya.

Menurut mantan Bupati Bantaeng dua periode itu, yang paling penting adalah bagaimana bisa bekerja bersama membangun Sulawesi Selatan semakin jaya. Mensinergikan program Pemerintah Pusat dengan Provinsi dan daerah. Dirinya berharap tidak ada lagi program yang dibuat sendiri-sendiri. Tetapi harus mendengar kebutuhan daerah karena sesungguhnya daerah-daerah yang punya wilayah.

"Jadi akan kelihatan siapa yang akan ketinggalan kereta. Kalau gerakan kita cepat, sementara gerbongnya masih lambat ini kita mutasi, ketinggalan kereta namanya. Sama halnya kita mengangkat rumah. Kalau ada tim yang lemah, jangan dipertahankan. Jadi kick off dulu baru kita jalan", tegasnya.

Sertijab ditandai penanda tanganan oleh Nurdin Abdullah dan mantan Penjabat (Pj) Gubernur SulSel, Soni Sumarsono. Selain itu dilakukan juga penyerahan memory dari Ketua PKK SulSel kepada mantan Ketua PKK, Tri Rahayu Sumarsono yang kemudian diserahkan kepada Gubernur SulSel.

Sementara itu Soni Sumarsono dalam sambutannya menyampaikan rasa syukurnya dapat bertemu diujung pengawalannya sebagai Pj Gubernur SulSel. "Saya bersyukur, tidak mudah memimpin SulSel. Dibutuhkan pengalaman sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk menjabat dalam waktu 6 bulan dan menjadi tugas yang luar biasa", pungkasnya.

Lebih lanjut mantan Pj Gubernur SulSel menitipkan agar Gubernur dan Wakil Gubernur dapat memperhatikan tugu pahlawan yang ada di depan Benteng Rotterdam. "Saya prihatin, terkadang Saya berdiri tegak di depan sebuah tugu pahlawan. 

Ada tugu pahlawan yang siap akan dibongkar dan masih ada prasastinya. Tugu Pahlawan depan Rotterdam, itu ada tugu terlantar dan tak pernah dijenguk, yaitu tahun 1949. Saya titip, tidak banyak sebenarnya biaya untuk memelihara itu. Disitulah kita mengenal sejarah bangsa. Semoga tugu ini bisa ditangani dengan baik", pinta Soni. (AMBAE)

salam #AMBAE




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline