Bantaeng, Jum'at (11/05/2018). Tiga belas Tokoh Masyarakat (Tomas) gelar Konferensi Pers di Bantaeng pada Jum'at siang (11/05/2018). Mereka datang dari penjuru Butta Toa (julukan Kabupaten Bantaeng) sebagai perwakilan 8 Kecamatan dengan latar belakang profesi beragam seperti petani, wiraswasta dan pensiunan. Konferensi Pers dipimpin Ahmad Karim yang juga seorang pensiunan.
Ahmad Karim merupakan salah seorang Tokoh Masyarakat tua daerah ini. Usianya mendekati 1 abad dan telah melalui beberapa fase kehidupan Pemerintahan. "Saya lihat Bantaeng ini dari zaman Kerajaan, penjajahan Belanda, Jepang, zaman perjuangan, zaman Republik, Republik Indonesia Serikat, Demokrasi sampai sekarang Saya masih lihat. Oleh karena itu kalau mau bicara tentang Bantaeng Sayalah orangnya." tegasnya.
Dirinya mengecam tindakan yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab. Sebelumnya beredar selebaran bertuliskan Nurdin Abdullah Bohong. Ahmad Karim mengaku mengetahui informasi tersebut melalui media sosial.
Selanjutnya rekannya yang berprofesi wiraswasta, HM Asri Rani menginisiasi pertemuan dengan maksud mengcounter selebaran dimaksud. "Saya yang memediasi teman-teman sampai terjadi pertemuan ini. Dibanding 10 tahun lalu, lihatlah yang sudah dilakuakn dari 2008 sampai 2018, itulah kinerjanya beliau. Apakah pernah Bantaeng sebelumnya dapat Adipura, sekarang sudah 7 kali meraih piala." ujar Asri.
Dalam closing statementnya, kembali Ahmad Karim ungkapkan jika dirinya tidak heran atas munculnya negative campaign atau kampanye negatif.
"Soal biasa yang begini tapi Saya geram. Sangat disayangkan dan kebetulan kami yang kena karena kita ini yang menikmati apa yang diperbuat pemimpin dengan penuh keikhlasan lantas diperlakukan seperti ini. Andai ini musim perang, barangkali para orang tua ini rela memanggul senjata. Tapi ini bukan perang, olehnya kami tawarkan pada mereka yang bertarung kedepankan etika, nanti rakyat yang melihat siapa yang layak dipilih." pungkasnya.
Konferensi pers yang dihadiri beberapa awak media online maupun cetak itu berlangsung cukup alot hingga jelang Shalat Ashar. Pernyataan serupa datang dari Tomas lainnya, H Ibnu Mas'ud Sikki.
"Saya merasa prihatin dan kesal dengan munculnya kata-kata Nurdin Abdullah pembohong. Sebenarnya hal ini tidak perlu dibesar-besarkan. Tapi sayangnya yang membesar-besarkan ini adalah saingan dari pak Nurdin Abdullah. Sepertinya dia sudah ragu terhadap sikap dan kemajuan-kemajuan yang dicapai pak Nurdin. Sehingga sudah meragukan bahwa dalam Pilkada nanti ini kemenangan ada di tangan Nurdin Abdullah."
Kalimat ini sentak mengundang tanggapan para Tomas yang hadir. Seketika suasana riuh dengan teriakan Amin...Amin...Amin Insya Allah. Sementara Khalik dalam curahan hatinya bertutur, "Saya menangis tadi membaca berita Nurdin Abdullah bohong lagi. Nurdin Abdullah itu Pemerintah Sahabat Alam." (AMBAE)
salam #AMBAE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H