Lihat ke Halaman Asli

Pria Jebolan Mesir Ini Yakinkan Salat Modal Segalanya

Diperbarui: 13 April 2018   22:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arifuddin (kiri) dan rekannya saat berada di Masjid Nabawi, Madinah, Saudi Arabia. (dok. pribadi)

Bantaeng, Jum'at (13/04/2018). Kembali diperingati Isra' Mi'raj di Masjid Besar Taqwa Tompong, Kabupaten Bantaeng pada Kamis malam (12/04). Sebuah Masjid berdesain arsitektur masa lampau ini tercatat sebagai salah satu Masjid tua di Indonesia.

Bahkan tertua di Kabupaten Bantaeng yang berlokasi di Kelurahan Letta, Kecamatan Bantaeng. Dibangun sekitar tahun 1887 atas prakarsa Raja Bantaeng menyimpan nilai sejarah kental dan masih dipertahankan hingga kini.

Bertepatan dengan 26 Rajab 1439 Hijriyah, hikmah Isra' Mi'raj dibawakan K. H. Arifuddin, LC. Saat ini menjabat Kepala KUA Kecamatan Pa'jukukang merupakan alumni Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Seperti umumnya ulama, dirinya dikenal aktif menyampaikan pesan-pesan kebaikan dalam setiap ceramahnya.

Menurutnya sangat penting menunaikan ibadah Sholat Wajib lima waktu sehari semalam bagi seorang Muslim dan Muslimah. Perintah ini diturunkan Allah Swt melalui Rasulullah Muhammad SAW. Sekitar tahun pertama sebelum Rasulullah hijrah antara tahun 620-621 Masehi. Lebih tepatnya malam 27 Rajab tahun ke-10 Kenabian.

Peristiwa ini sangat jelas digambarkan dalam Al-Qur'an Surah ke-17 atau Surah Al-Isra. Dan menjadi modal segala urusan duniawi sebagai bekal penting menuju alam berikutnya. "Ketika Sholat kita miliki maka segalanya kita akan miliki. Jika amal kita baik, maka keadaan pun akan baik." paparnya.

Arifuddin mencontohkan kisah Nabi Ibrahim. Dalam segala hal, Nabi yang diabadikan sebagai nama sebuah Surah dan disebut sebanyak 69 kali dalam Al-Qur'an ini selalu dalam keadaan bahagia. Beda halnya Namruk, seorang raja di masa Nabi Ibrahim tinggal di istananya. Punya banyak pengikut dan bergelimang materi. Namun menderita karena amalnya buruk.

Hingga akhirnya Allah Swt Yang Maha Kuasa menghukum orang paling sombong di dunia itu. Hanya karena seekor nyamuk masuk ke dalam lubang hidungnya lalu bergerak menuju otaknya. Disiksa siang dan malam selama dua ratus tahun sampai meninggal.

Pesan penting dari Arifuddin bahwa janganlah lalai dengan Sholat. Sungguh Shalat pertama kali dihisab dikemudian hari dihadapan Allah Swt. Maka tidak salah jika dikatakan Shalat adalah tiang Islam. (AMBAE)

salam #AMBAE




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline