Lihat ke Halaman Asli

Buka Konferensi IGTKI, Plt Bupati Bantaeng Tekankan Pendidikan Anak Usia Dini

Diperbarui: 10 April 2018   15:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Plt. Bupati Bantaeng (kanan) dan Ketua PKK Kabupaten Bantaeng (kiri) saksikan tarian yang dibawakan anak TK pada pembukaan Konferensi IGTKI-PGRI ke-IX di Bantaeng (10/04/18).

Bantaeng, Selasa (10/04/2018). Pengurus Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) - PGRI Kabupaten Bantaeng masa bakti 2013-2018 segera berganti. Menyikapi hal itu digelarlah Konferensi ke-IX yang dilaksanakan di Gedung PGRI Kabupaten Bantaeng, Selasa (10/04). Konferensi ini dihadiri Plt. Bupati Bantaeng, H. Muhammad Yasin didampingi Ketua PKK Kabupaten Bantaeng, Hj. Aisyah Yasin, Ketua IGTKI-PGRI Provinsi Sulawesi Selatan, Hj. Tamsi, Ketua IGTKI-PGRI Kabupaten Bantaeng, Mardiah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng, H. Muhammad Yunus dan Ketua PGRI Kabupaten Bantaeng, Safaruddin.

Dalam sambutannya, Yasin mengungkapkan jika dirinya bersama Ketua PGRI telah menerbitkan sebuah regulasi terkait perlindungan terhadap guru. "Di Bantaeng Saya dan Ketua PGRI membuat satu regulasi perlindunahn guru dengan adanya Undang-undang perlindungan anak dan kekerasan pada anak. Kenapa ini penting karena yang menentukan masa depan anak bangsa ini adalah guru. Anak-anak kita sekarang berbeda masa depannya menghadapi globalisasi." ungkapnya.

Lebih lanjut dirinya menekankan agar seluruh komponen masyarakat terutama kalangan guru dan tenaga pendidik dapat mengembangkan pendidikan. "Pendidikan dimulai dari anak usia dini. Pemerintah senantiasa upayakan kesejahteraan tenaga pengajar baik PNS maupun Honorer. Semua ini kita lakukan untuk memotivasi guru mendidik anak-anak kita."

Hal tersebut senada apa yang disampaikan Ketua PGRI mengawali Pembukaan Konferensi ke-IX IGTKI-PGRI. "Dasar pendidikan kita setelah keluarga adalah pendidikan formal. Harapan kita hari ini bertumpu pada pendidikan. Kalau bicara pendidikan yang pertama adalah Taman Kanak-kanak. Sekiranya konferensi ini bisa melahirkan rekomendasi kepada Pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan." ujar Safaruddin.

Konferensi diikuti sedikitnya 300 orang dari kalangan PNS sebanyak 103 orang ditambah 197 tenaga honorer. Peserta merupakan utusan 6 cabang IGTKI Tingkat Kecamataan Bissappu, Bantaeng, Eremerasa, Pa'jukukang, Gantarang Keke dan Kecamatan Tompobulu. Melalui Ketua Panitia, guru-guru TK di Bantaeng titipkan harapan agar dapat lebih sejahtera dengan adanya penambahan gaji. Demikian pula guru honorer berharap dapat diangkat jadi PNS oleh Pemerintah Kabupaten Bantaeng.

Penilaian datang dari Ketua IGTKI SulSel saat memberikan sambutan. Menurutnya guru-guru TK di Bantaeng sangat kompak dan tidak pernah mengecewakan. "Kami yakin bahwa Bantaeng selama ini hidup dalam semua kegiatan yang dilaksanakan IGTKI didukung Pemerintah Kabupaten Bantaeng. Kebersamaannya luar biasa, kami lihat tidak pernah memgecewakan. IGTKI Bantaeng sampai hari ini memperlihatkan kekompakan. Marilah kita memilih pengurus lebih semangat dan lebih kreatif dalam memperhatikan anggota-anggota." pintanya. (AMBAE)

salam #AMBAE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline