Lihat ke Halaman Asli

Gempa 4.6 SR Landa Jeneponto, Begini Respon Dion

Diperbarui: 3 Februari 2018   22:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dion saat sesi wawancara dengan Tim AMBAE (03/02/18).

Kaget dan sedikit bingung, sikap yang diperlihatkan pegiat budaya, Dion saat mendengar kabar adanya gempa di Jeneponto, Sulawesi Selatan, Sabtu (03/02/18). Dion klaim tidak merasakan getaran sedikit pun akibat gempa. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terjadi sekitar pukul 11:44:41 WIB atau 12:44:41 Wita. Pusat gempa berada pada kedalaman 10 Km pada koordinat 6.11 LS/119.65 BT. Tepatnya di laut sekitar 61 Km Barat Daya Kabupaten Jeneponto.

Lelaki paruh baya yang bernama lengkap Baharuddin itu mengungkapkan jika gempa yang terjadi hari ini merupakan teguran bagi umat manusia. Gayanya khas, santai dan sederhana merespon peristiwa alam yang melanda Butta Turatea (sebutan bagi Jeneponto).

Dirinya pun angkat bicara, "Fenomena alam ini bentuk teguran dari Sang Maha Pencipta. Hanya saja kejadian seperti gempa ini tidak lagi greget bagi anak jaman NOW. Umumnya menjadikan gempa untuk berlomba-lomba memposting. Mestinya kita memaknainya untuk selalu ingat pada Allah Swt." tuturnya.

Lebih lanjut Dion mengisahkan perjalanannya melintasi 3 Kabupaten saat terjadi Super Blue Blood Moon, 31 Januari 2018 lalu. Sebagai seorang sastrawan, pendiri Sanggar Seni Komplen dan penulis kawakan di Kabupaten Bantaeng, dirinya memandang Gerhana Bulan sebagai kekasihnya.

Tak hanya dirasakan warga Kabupaten Jeneponto. Namun menyebar ke daerah tetangga diantaranya Bantaeng, Bulukumba dan Sinjai. Di Bantaeng sendiri, gempa sempat dirasakan sebagian warga. Bahkan ada pula yang berlarian keluar rumah dan kantor.

Dari catatan BMKG, ukuran 4.6 SR yang terjadi wilayah perairan Selatan Sulawesi Selatan berada pada kategori II dan III untuk daerah Jeneponto dan Bantaeng. Sementara untuk daerah Bulukumba dan Sinjai dikategorikan II. Itu berarti tingkat getaran dan potensi ancamannya pada tingkat lemah dan tidak berpotensi Tsunami. (AMBAE)

salam #AMBAE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline