Ratusan peserta Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan Program Ditjen PAUD dan DIKMAS Tahun 2017 antusias menyimak penjelasan Ketua HIMPAUDI Kabupaten Bantaeng, Ir. Hj. Liestiaty F. Nurdin, M.Fish yang diselenggarakan Kemendikbud, Ditjen PAUD DIKMAS Republik Indonesia di Meeting Room Aryaduta Hotel Makassar, Kamis (23/11). Dirinya didaulat sebagai narasumber membahas Peran Pemerintah dalam mewujudkan PAUD Berkualitas Kabupaten Bantaeng.
Sedikitnya 116 BP PAUD dari Kabupaten/Kota se-Indonesia Timur hadir pada Rakor tersebut. Bunda PAUD Bantaeng ini menjadi corong inspirasi bagi PAUD di Indonesia pasca keberhasilannya mencanangkan 1 PAUD 1 Desa. Sampai saat ini seluruh wilayah di Bantaeng yang mencapai 46 Desa dan 21 Kelurahan telah memiliki PAUD. Bahkan beberapa diantaranya punya 2 unit sekolah tingkat PAUD.
Hal tersebut kemudian ditularkan ke beberapa daerah di Indonesia setelah Pemerintah Pusat mengadopsi program 1 PAUD 1 Desa untuk seluruh wilayah Indonesia. Terkait mutu pendidikan dan layanan di lingkungan PAUD, dirinya mendirikan PAUD Kartini Bantaeng sebagai percontohan.
Gedung berlantai 2 di Jalan Nenas, Kelurahan Tappanjeng jadi pusat perhatian berbagai daerah di Indonesia. Guru-gurunya pun harus menyeimbangkan waktunya menerima kunjungan tamu untuk belajar tiap pekannya.
Sekolah tersebut awalnya menumpang pada beberapa tempat antara lain di Jalan Kartini, Jalan Rambutan dan Jalan Raya Lanto Bantaeng dengan fasilitas seadanya. "TK kami ini, dulunya berpindah-pindah. Dari Kantor PKK ke lapangan Futsal. Termasuk pernah di Kantor KONI juga selama beberapa bulan. Jadi kasihan anak-anak kita, tapi Bapak/Ibu lihat tadi pada tayangan video, anak-anak TK Kartini menari. Alhamdulillah cantik-cantik dan bagus-bagus. Walaupun fasilitas yang awalnya sangat tidak mendukung." jelasnya.
"Saya berharap TK ini selalu akan menghasilkan anak-anak yang berkualitas, berkarakter dan beragama yang baik. Tahun lalu guru-guru TK se-Kabupaten Bantaeng sebanyak 80 orang. Termasuk yang ada di seluruh Desa/Kelurahan dan 2 orang di antaranya guru PAUD Kartini Bantaeng. Mereka kami bawa ke Jawa untuk melihat dan mengembangkan wawasan mereka. Bagaimana agar TK kita di Kabupaten Bantaeng bisa. Dan Insya Allah guru-guru PAUD pada tanggal 17 Desember 2017 kembali akan melakukan study wawasan di Yogyakarta dan Solo untuk melihat PAUD-PAUD disana. Pemda juga melalui Dikbud memperhatikan kesejahteraan guru-guru PAUD dengan menambah honorarium mereka di APBD 2018." tambahnya.
Dikonfirmasi di tempat berbeda, salah seorang orang tua anak didik mengungkapkan rasa senangnya bisa menyekolahkan anaknya, Aqsha di PAUD Kartini. "Alhamdulillah sampai sekarang anak saya yang belum setahun sekolah di PAUD Kartini sudah banyak diketahuinya. Mulai dari menulis, menggambar, mewarnai sampai bernyanyi. Seringkali saya dan Bapaknya senyum-senyum melihat dan mendengar Aqsha bernyanyi sendiri di rumah. Seringkali juga minta ditemani saat belajar." urai Nurlinda.
PAUD Kartini yang telah beralih status menjadi PAUD/TK Negeri hingga kini masih ditangani Yayasan yang didirikan Liestiaty F. Nurdin yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng. Keterlibatan yayasan yang dinaunginya merupakan angin segar bagi para pendidik dan anak didik.
Bagi pendidik selain mendapat honorarium dari Pemda juga ketiban rezeki gaji langsung dari PT. Maruki International Indonesia berupa bantuan Corporate Social Responsibility (CSR). Sementara anak didik mendapat fasilitas amat memadai dan dukungan penunjang seperti pemberian makanan tambahan gratis bagi anak didik minimal sekali seminggu. (AMBAE)
salam #AMBAE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H