Lihat ke Halaman Asli

Pemkab Bantaeng Jamu 175 kanker Survivor

Diperbarui: 28 Oktober 2017   03:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua PKK Bantaeng (kanan) jamu Cancer Survivor di Pantai Marina Bantaeng dalam rangka Pink Oktober Butta Toa (27/10).

Sedikitnya 175 orang penderita kanker yang sedang dalam masa perawatan (Cancer Survivor) diterima secara resmi Sekretaris Daerah Kabupaten Bantaeng (Abdul Wahab) di Pantai Marina Bantaeng, Jum'at malam (27/10). Sebagian diantaranya telah melalui masa perawatan terapi kanker dan sedang masa penyembuhan. Meski demikian belum ada kepastian akan kesembuhan seorang penderita kanker. Mengingat secara medis belum ada obat yang total bisa menyembuhkan kanker.

Kehadiran Cancer Survivor di Bantaeng merupakan rangkaian kegiatan Pink Oktober Butta Toa (POBT) yang diprakarsai Pemerintah Kabupaten Bantaeng dan Mitra Keluarga Kemayoran, Jakarta. Kegiatan ini bakal dilaksanakan selama 2 hari (28-29 Oktober 2017) dalam rangka memperingati Hari Kanker Payudara Sedunia.

Prosesi penerimaan cukup romantis dengan jamuan makan malam di bibir Pantai Marina Bantaeng. Tampak hadir Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng (Ir. Hj. Liestiaty F. Nurdin, M.Fish) dan beberapa Kepala OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Bantaeng. Bersama rombongan turut serta Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp, PD-KHOM (Ketua Yayasan Kanker Indonesia dan Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia), Joyce V. Handajani, MBA (Direktur Rumah Sakit Mitra Keluarga Kemayoran, Jakarta), Prof Dr dr Andi Asadul Islam SpBS (Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar dan salah seorang Puteri Indonesia.

Dalam sambutan penerimaannya, Sekda Bantaeng bercerita bagaimana Bantaeng bisa menghadirkan destinasi Pantai Marina Bantaeng yang dulunya hanyalah satu tempat yang tidak pernah diperhatikan. Dalam bidang kesehatan dirinya menjelaskan beberapa fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit bertaraf internasional dan Brigade Siaga Bencana (BSB) yang menjadi salah satu ikon daerah ini. "Kedatangan Bapak Ibu menjadikan kami lebih semnagat lagi untuk menyediakan fasilitas kesehatan. Rumah sakit yang dibangun delapan lantai, Alhamdulillah tahun ini sudah bisa kita gunakan sampai lantai empat. Meskipun RSUD kami masih tipe C, tapi dari segi pelayanan khususnya di bagian selatan SulSel kami yang terbaik." tutur Wahab.

Sementara itu Dr. Alfiah Amiruddin, MD, MS (Dokter Spesialis Bedah Payudara) selaku Ketua Pantia POBT mengungkapkan bahwa POBT mempersembahkan 6 acara inti yakni Seminar Kesehatan, Karnaval, Sepeda Santai, Nonton Bareng, Yoga, Senam Massal serta Pemeriksaan USG Payudara dan Pap Smear. Untuk sepeda santai, dijadwalkan menjajal track menuju Kawasan Agrowisata Ulu Ere yang juga diramaikan komunitas Esso-Esso Gowes (E2G) Makassar.

Dr. Alfiah dikenal sebagai puteri asal Bantaeng yang pernah mengenyam pendidikan di UNHAS Makassar dan Universiti Kebangsaan Malaysia. Saat ini dirinya berpraktek di Rumah Sakit Mitra Kemayoran di Kemayoran, Jakarta Pusat dan Rumah Sakit Royal Taruma di Grogol Petamburan, Jakarta Barat. "Kenapa memilih Bantaeng, karena saya punya hutang moral dengan daerah ini. Survival cancer bukan hanya milik kaum metropolitan. Namun di Bantaeng pun bisa kita hadirkan." harapnya. (AMBAE)

salam #AMBAE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline