Lihat ke Halaman Asli

Puskesmas Ajari Hidup Sehat Anak Didik PAUD Kartini Bantaeng

Diperbarui: 9 Oktober 2017   23:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang anak didik PAUD Kartini Bantaeng cium tangan gurunya saat pamitan pulang dari sekolah (09/10).

Sekolah binaan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng (Ir. Hj. Liestiaty F. Nurdin, M.Fish) terus berinovasi dengan berbagai kreasi dari hari ke hari. Di bidang kesehatan, PAUD Kartini Bantaeng yang berlokasi di Kelurahan Tappanjeng, Kecamatan Bantaeng gandeng Puskesmas Kota Bantaeng. Sejumlah dokter dari institusi ini berkunjung ke PAUD Kartini pada Senin pagi (09/10). Membawa misi keteladanan dan menebar kebaikan pada anak didik menjadi manusia-manusia yang senantiasa hidup sehat.

Salah satu upaya memunculkan generasi berkualitas dengan menjadikan anak didik terjaga kesehatannya sejak dini. Dokter berbagi resep cara menyikat gigi yang benar, tepat dan tentunya sehat. Sehingga anak-anak dapat terbiasa dengan pola yang benar. Dipahami bersama bahwa usia belia anak-anak akan sangat mudah menerima segala sesuatu yang diajarkan. Kenapa tidak memori yang masih kosong itu diisi dengan beragam hal positif.

"Program ini merupakan implementasi dari MoU (Memorandum of Understanding) yang telah ditanda tangani antara Kepala Kepala Puskesmas Kota Bantaeng (Drg. Ulil Amri) dengan Kepala TK/PAUD Kartini Bantaeng (Indayani. M)." ungkap Syamsuniar Malik (Sekretaris Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng).

Ditambahkan Syamsuniar Malik, kegiatan ini rutin dilaksanakan tiap bulan. Dan bisa saja berkunjung ke sekolah ini lebih dari sekali dalam sebulan dengan kegiatan berbeda. Sebut saja pemeriksaan kesehatan ataupun penyuluhan-penyuluhan yang khusus diperuntukkan bagi anak didik.

Kegiatan yang diikuti ratusan anak didik PAUD Kartini Bantaeng yang terdiri dari Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK) dan Taman Penitipan Anak (TPA). Anak-anak antusias menyimak sekaligus berinteraksi langsung dengan dokter. Sesekali dokter meminta anak-anak maju dan berdiri ke depan. Berlomba mengacungkan tangan layaknya kaum remaja dan dewasa saat sesi diskusi.

Selain itu, anak-anak juga diberi bimbingan beretika yang baik oleh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di kelasnya masing-masing. Gedung sekolah berlantai 2 dengan fasilitas mumpuni ini memang sengaja dijadikan sekolah percontohan. "Kita berharap sekolah lainnya bisa mengikuti hal sama. Dan mungkin dengan inovasi lainnya. Maka dengan sendirinya seluruh sekolah baik PAUD/TK, SD, SMP dan SMA menjadi Sekolah Ramah Anak (SRA)." tambah Syamsuniar Malik. (AMBAE)

salam #AMBAE




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline