Lihat ke Halaman Asli

Esok Pagi Prof. Nurdin Abdullah Appassili Bunting PuteraNA

Diperbarui: 13 September 2017   02:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Reza Nurdin mengenakan kaos hitam dan kain sarung ikuti geladi Appassili Bunting pada Selasa sore disaksikan Ibunda tercinta Ir. Hj. Liestiaty F. Nurdin (12/09).

Akkorontigi (Makassar) atau Mappaccing (Bugis) atau dalam Bahasa Melayu disebut Malam Pacar merupakan salah satu rangkaian prosesi pernikahan dalam Adat Budaya Bugis-Makassar. Dengan harapan agar calon mempelai dengan mensucikan diri baik lahir maupun bathin dapat lebih bersih dan suci menyongsong hari esok dalam rangka pelaksanaan ijab-qobul. Bahkan lebih bersih dan suci menjalani kehidupan berkeluarga bersama pasangannya.

M. Syamsul Rezza Nurdin, putera kedua pasangan Prof. DR. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr (Bupati Bantaeng) dengan Ir. Hj. Liestiaty F. Nurdin, M.Fish (ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng kebagian moment indah ini. Tepatnya 17 September 2017 dirinya bakal mempersunting puteri kedua pasangan H. Suhanda, SE dan Hj. Sri Suhartina, SE yakni Naqhita Suhanda.

Akkorontigi bakal dilangsungkan Rabu malam (13/09) di Rumah Jabatan Bupati Bantaeng. Dimana orang tua dan pihak keluarga lainnya maupun para tamu undangan meletakkan pacci di kedua tangan calon mempelai. Namun sebelumnya diawali dengan prosesi Appassili Bunting atau Cemme Mappepaccing (Siraman). Prosesi ini identik dengan mandi dalam rangka membersihkan diri.

Calon mempelai laki-laki ini bakal dimandikan mulai dari Anrong Bunting. Selanjutnya dimandikan oleh kedua orang tuanya dan orang-orang yang dituakan (To'malabbiritta) yang berjumlah tujuh atau sembilan pasang. Hingga akhirnya Prof. Nurdin Abdullah memandu puteranya berwudhu dan mengucapakan dua kalimat syahadat sebanyak tiga kali. Lalu calon mempelai berganti pakaian.

Persiapan demi persiapan jauh hari dimatangkan. Tak lepas peranan kedua orang tua Reza Nurdin baik sang Bapak maupun Ibu yang terjun langsung mengontrol segala sesuatu yang menjadi kebutuhan demi kelancaran ritual dimaksud. Acara ini akan dihadiri sejumlah Tokoh Provinsi Sulawesi Selatan maupun Tokoh Nasional. Diketahui pula bahwa keluarga Prof. Nurdin Abdullah tidak merencanakan menggelar pesta perkawinan di Bantaeng. (AMBAE)

salam #AMBAE




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline