Lihat ke Halaman Asli

Bantaeng dan Jeneponto Sharing Pengalaman Saat Pelatihan Kesetaraan Gender

Diperbarui: 19 Maret 2017   00:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Narasumber dari Dinas PP & PA Prov. SulSel memaparkan materi Kesetaraan Gender Dalam Keluarga (18/03).

Kembali berlanjut pada hari kedua, tepatnya Sabtu (18/03). Pelatihan Pendidikan Kesetaraan Gender Dalam Keluarga oleh Dinas PP & PA Provinsi Sulawesi Selatan mengambil tempat sama di Hotel Bintang Karaeng, Kabupaten Jeneponto. Lokasinya berada di Kelurahan Biring Kassi, Kecamatan Binamu.

Tiga materi dari para narasumber difokuskan lebih spesifik berupa kiat untuk mengatasi kesetaraan gender dalam rangka mengarahkan para peserta bisa menjadi penyampai informasi ke masyarakat. "Minimal sudah bisa dipraktekkan di rumah masing-masing. Contoh kecil, kaum laki-laki jangan lagi malu-malu menyapu di halaman rumah hanya karena dilihat tetangga." urai Nurnaningsih Bulo (Kasi. Evaluasi dan Pelaporan Data pada Dinas PP & PA Prov. SulSel).

Nurnaningsih mencontohkan bagaimana budaya itu mengarahkan kita menjauh dari kesetaraan gender. Tinggalkan budaya dilarang menangis bagi anak-anak. Menurut penelitian, kalau meningkat ke usia remaja akan terakumulasi menimbulkan penyakit jantung bagi mereka yang terbiasa saat balita hingga anak-anak.

Pelatihan yang berlangsung hingga Sabtu sore itu diwarnai diskusi. Melibatkan para peserta dengan narasumber maupun antar peserta. Terkhusus bagi delegasi Kabupaten Bantaeng yang dianggap memiliki prestasi lebih dari Kabupaten Jeneponto. Mereka diharapkan berbagi ilmu dan pengalaman pada delegasi Jeneponto.

Wakil Ketua Forum Pemberdayaan Perempuan (FPP) Cabang Jeneponto (Sadariah) menyampaikan, "Data base by Name dan by Address ke depannya sudah tersedia di Jeneponto ini. Hal ini kami tekankan agar Dinas PP & PA Kabupaten Jeneponto bisa menyiapkannya. Sehingga jelas indikator-indikator yang perlu ditingkatkan." tegasnya.

Harapan-harapan ini banyak terlontar dari peserta pelatihan. Bagaimana Pemerintah Daerah berpihak pada pemberdayaan perempuan dan pemberdayaan anak. Dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) seharusnya pro terhadap kepentingan dan kebutuhan perempuan dan anak. Dengan demikian program dan kegiatan yang disusun tersebut dapat dirasakan secara nyata.

Terkait implementasi ketahanan keluarga, Febriani. M, SKM, M.Kes menekankan agar Pemerintah melalui Dinas PP & PA serta Tim Penggerak PKK dapat turun ke masyarakat mensosialisasikan mengenai gender. Dapat pula terangkai dengan mendistribusikan format berupa kuisioner. Dari kuisioner ini dapat kita ketahui banyak hal untuk menyusun rencana pemberdayaan menuju Desa/Kelurahan Sadar Gender. (AMBAE)

salam #AMBAE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline