Lihat ke Halaman Asli

AMBAE/AYO ke Bantaeng Membaca

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pencanangan Gemar Membaca Buku dilaksanakan di Kabupaten Bantaeng, tepatnya hari Jum’at, 15 Oktober 2010. Bertempat di Rumah Jabatan Bupati Bantaeng, acara ini juga dihadiri Ibu Theresia E. E. Pardede, S.Sos (Anggota Komisi I DPR-RI yang membidangi Pendidikan) dan Agus Arifin Nu'mang (Wakil Gubernur Sulawesi Selatan) beserta rombongan.

Acara yang berlangsung hikmad tersebut mendapat sambutan hangat dari para hadirin. Menurut Ibu Theresia, Pemerintah Kabupaten Bantaeng amat antusias dalam upaya meningkatkan taraf pendidikan ke arah yang lebih maju. Dalam sambutannya, juga disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Bantaeng agar keberadaan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bantaeng ini dapat menjalin kerja sama yang bersinergi dengan Perpustakaan Pusat di Jakarta. Demikian pula halnya dengan elemen-elemen lainnya yang terkait dengan sektor pendidikan.

Sementara itu, Bapak Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Agus Arifin Nu’mang) dan Bapak Bupati Bantaeng (Nurdin Abdullah), masing-masing dalam sambutannya menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan yang diberikan DPR-RI dalam rangka peningkatan sektor pendidikan di Kabupaten Bantaeng. Nurdin menambahkan, keberhasilan pendidikan di kota berjuluk Butta Toa ini tidak lepas dari terjalinnya kebersamaan berbagai elemen khususnya para pendidik, pelajar dan masyarakat pada umumnya yang senantiasa mendukung setiap program Pemerintah Kabupaten Bantaeng.

Acara ini dirangkaikan pula dengan penandatanganan MoU antara Pemerintah Kabupaten Bantaeng dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Propinsi Sulawesi Selatan dalam rangka penyebarluasan dan peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Bantaeng. Langkah konkrit yang dilakukan Pemerintah saat ini antara lain yakni dengan menyediakan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bantaeng. Keberadaan perpustakaan ini diharapkan dapat membantu para pelajar pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam menggali dan mendapatkan informasi yang up to date, lebih lanjut disampaikan Nurdin Abdullah.

Tidak hanya dengan menonton Sinetron, Entertainment ataupun Publisitas Demonstrasi, tetapi diharapkan akan menumbuhkan minat baca masyarakat Bantaeng. Olehnya itu, perlu diperhatikan Pemerintah Kabupaten Bantaeng bahwa perpustakaan ini harus pula menyiapkan sarana Information Technology (IT) di dalamnya. Dengan hadirnya IT dalam melengkapi sarana perpustakaan, akses informasi dunia luar akan ikut diketahui masyarakat Bantaeng. Pada dasarnya informasi itu penting, amat mahal dan patut diketahui siapa pun sebagai insan yang berakhlak mulia, tambah Agus Arifin Nu’mang.

Perpustakaan Daerah Kabupaten Bantaeng dikelola langsung oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Bantaeng (KPAD). Selama ini perpustakaan daerah menyatu dalam lingkup kantor KPAD. Mengingat jaraknya yang tidak berada di tengah kota Bantaeng dan beberapa pertimbangan lainnya, perpustakaan daerah pun dipindahkan. Gedung Pertiwi Bantaeng yang selama ini digunakan sebagai ruang pertemuan, oleh Nurdin Abdullah dialihfungsikan sebagai Perpusatakaan Daerah Kabupaten Bantaeng. Berlokasi di Jl. Gagak Bantaeng (samping Rumah Jabatan Bupati Bantaeng). Sementara Gedung Pertiwi dipindahkan ke lokasi lainnya dalam lingkup gedung “Guest House” di Jl. Kartini Bantaeng.

Acara berlanjut berupa Peninjauan Lapangan ke salah satu Taman Baca yang berlokasi di Kampung Tangnga-tangnga, Kelurahan Bonto Sunggu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng. Sebuah rumah ibadah bernama Masjid Jami’ jamiatul Khairiah Tangnga-tangnga dijadikan Taman Baca bagi santri-santriwati masyarakat Tangnga-tangnga. Taman Baca ini pula menjadi percontohan bagi Taman Baca lainnya yang tersebar di beberapa lokaisi di Kabupaten Bantaeng.

Semoga dengan pencanangan Gemar Baca Buku ini dapat meningkatkan minat masyarakat dalam Membaca Buku. Selanjutnya ilmu yang diperolehnya dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan bidang profesi yang digelutinya, demikain diungkapkan Amir Hamzah (salah seorang tokoh masyarakat Kampung Nelayan Tangnga-tangnga).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline