Arman Maulana
Universitas dr. Soebandi
armanmaulana@gmail.com
Abstrak
Media sosial sudah menjadi alat yang wajib dimiliki semua orang karena semua aktivitas sudah dapat dialihkan dengan online. Salah satu pengaruh yang signifikan terjadi dari sosial media tersebut adalah gangguan pada mental dan fisik remaja seperti meningkatnya stress, pola hidup yang tidak baik (alcohol dan narkotika), berubahnya pola tidur, dan obesitas (Yasin et al., 2022). Oleh karena itu penting sekali dalam memanajemen waktu dalam penggunaan sosial media setiap harinya. Tujuan dibuatnya artikel ini untuk mengedukasi dan menambah wawasan kepada pembaca terkait pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental remaja. Penggunaan media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan remaja saat ini. Namun, terdapat bukti bahwa penggunaan media sosial dapat berdampak pada kesehatan mental remaja. Meskipun ada dampaknya negatifnya, Penting untuk diingat bahwa penggunaan media sosial juga memiliki manfaat pontensial bagi remaja. Mereka dapat menggunakannya sebagai alat komunikasi, mendapatkan dukungan sosial, dan mengakses informasi penting. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk menggunakan media sosial secara bijak dan sehat.
Pendahuluan
Dari sekian juta remaja di dunia ini, Pasti tidak terlepas dari masalah bukan?.Baik masalah ekonomi, sosial budaya, politik agama, pendidikan, dan kesehatan. salah satunya adalah gangguan kesehatan mental. Manusia adalah mahluk sosial dan manusia harus berinteraksi dengan manusia lainnya, di dalam zaman ini, Plato dan Rene Descartes mengemukakan bahwa manusia adalah makhluk yang terdiri dari dua dimensi, yaitu dimensi tubuh dan dimensi jiwa atau rohani. perkembangan teknologi yang semakin maju dan kompleks ini, masyarakat tidak hanya berinteraksi dengan masyarakat lain secara langsung, namun mereka juga dapat berinteraksi secara tidak langsung karena adanya perkembangan teknologi yang canggih.(Arsini et al., 2023) Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu orang kepada orang lainnya berupa pesan dengan menggunakan media langsung maupun tidak langsung. Sehinnga mereka mudah sekali berpendapat kepada orang lain khusunya di media sosial.
Tetapi karena kebebasan berpendapat, mereka mengutarakan pendapat buruknya tanpa memikirkan efek yang akan diterima oleh pengguna tersebut. pendapat buruk yang berlebihan dari beberapa pengguna kepada satu pengguna termasuk kedalam cyberbulliying. Remaja beresiko mengalami gangguan mental yang berdampak buruk kepada kehidupan mereka, jika kesehatan mental mereka tidak di jaga dengan baik. Faktor-faktor eksternal yang ada di sekitar seseorang akan mempengaruhi kesehatan mentalnya. Lingkungan yang baik akan berdampak positif terhadap kesehatan mental masyarakat, sedangkan lingkungan yang buruk akan menyebabkan kesehatan mental yang buruk. Penggunaan media sosial adalah salah satu faktor eksternal yang dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang.(Arsini et al., 2023) Di Indonesia remaja yang merupakan pengguna tertinggi media sosial. Menurut Santrock (2007), dalam (Aprilia, Sriati and Hendrawati, 2020) menyebutkan bahwa remaja merupakan masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa dengan berbagai perubahan baik secara biologis, kognitif, dan sosioemosional.(Yasin et al., 2022)
Pembahasan
Media sosial adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu.(Ilat et al., 2023) Media sosial adalah sebuah platform digital yang memfasilitasi penggunanya untuk saling berinteraksi atau membagikan konten berupa tulisan, foto, video, dan merupakan platform digital yang menyediakan fasilitas untuk melakukan aktivitas sosial bagi setiap penggunanya. penggunaan media sosial dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan mental remaja. Berikut adalah dampak negatif penggunaan media sosial pada kesehatan mental remaja:
- Penggunaan media sosial dapat menyebabkan gangguan ansietas dan depresi pada remaja.
- Penggunaan media sosial dapat menyebabkan perasaan kesepian dan gangguan emosional pada remaja.
- Penggunaan media sosial dapat menyebabkan kecanduan dan ketergantungan pada remaja.
- Penggunaan media sosial dapat menurunkan kualitas hubungan interpersonal pada remaja.
dan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO,2017) melaporkan bahwa 10-20% anak-anak dan remaja di seluruh dunia mengalami masalah kesehatan mental. Diperkirakan 50% dari semua gangguan mental terjadi pada usia 14 tahun dan 75% pada usia 18 tahun. Gangguan yang paling umum pada anak-anak dan remaja masing-masing adalah gangguan kecemasan umum dan depresi.(Yasin et al., 2022) Adapun dampak positif dari penggunaan media sosial pada kesehatan mental remaja :
- Penggunaan media sosial dapat membantu remaja dalam membangun jaringan sosial dan memperluas lingkaran pertemanan.
- Penggunaan media sosial dapat membantu remaja dalam membangun identitas diri dan mengekspresikan diri.
- Penggunaan media sosial dapat meningkatkan kesadaran sosial dan partisipasi dalam gerakan sosial.
Adapun upaya untuk mengatasi dampak media sosial untuk kesehatan mental remaja dapat melibatkan serangkain langkah yang terintegrasi, termasuk:
- Penyuluhan dan Edukasi: Melakukan program penyuluhan dan edukasi tentangpenggunaan media sosial yang sehat dan bertanggung jawab bagi remaja, baik disekolah maupun di komunitas. Ini dapat dilakukan melalui seminar, lokakarya, ataukampanye penyuluhan yang melibatkan ahli kesehatan mental, pendidik, dan orangtua.(Afrilia, 2020)
- Pembatasan waktu layar : Mengembangkan panduan atau kebijakan yang jelas tentang batasan waktu layar untuk penggunaan media sosial bagi remaja di rumah dan disekolah. Hal ini dapat melibatkan peraturan tentang jam yang ditentukan untuk menggunakan media sosial, serta penggunaan alat pengendaliaan orang tua untuk membatasi akses online.
- Pengembangan kebijakan : Penggunaan media sosial yang bijak adalah praktik menggunakan platform media sosial dengan cara yang sehat, positif, dan bertanggung jawab. Ini melibatkan pengelolaan waktu, konten, dan interaksi di media sosial untuk memaksimalkan manfaat sambil meminimalkan dampak negatif terhadap kesejahteraan
- mental, emosional, dan sosial.(Hidayanto et al., 2024)
Penutup