Horeee...sudah libur lebaran kita....! Lumayan lama lagi.
Hore..hore..hore...!
THR ada, waktu punya, seluruh anggota keluarga ngumpul...kesempatan setahun sekali yang tak bisa disia-siakan.
Nah kali ini aku memutuskan untuk melakukan wisata sejarah ke Keraton Kasepuhan Cirebon yang sudah lama masuk dalam bucket listku. Aku suka sekali sejarah jadi mengunjungi museum, tempat ibadah yang masuk kategori cagar budaya, perpustakaan dan beberapa Keraton yang masih berdiri tegak di nusantara adalah kesenangan tersendiri.
Oh ya..karena lagi liburan boleh doong kita tinggal lebih lama di Cirebon. Selain menjelajahi Keraton Kasepuhan Cirebon aku juga berencana mengunjungi Suryaragi, dan tentu saja wisata kuliner berburu nasi jamblang dan empal gentong terenak di Cirebon serta mengunjungi pelabuhan lama, makam Sunan Gunung Jati dan...berburu batik di Trusmi. Rencana yang asik kan?
Perjalanan dari Jakarta menuju Cirebon melewati tol membutuhkan waktu sekitar 3 jam. Lokasi Keraton sangat mudah ditemukan. Meski berada di antara pemukiman penduduk tapi alun-alun Cirebon yang baru saja dipugar dan diresmikan Ridwan Kamil menjadi penunjuk arah yang jelas. Setelah membayar tiket kita disambut tour guide yang siap mendampingi kita menjlajahi seluruh wilayah Keraton sambil ia bercerita tentang koleksi-koleksi yang dimiliki oleh Keluarga Besar Keraton Kasepuhan. Semua koleksi benda pusaka, ukir-ukiran, baju zirah, peralatan musik tradisional peninggalan Sunan Kalijaga, kereta kencana, peralatan rumah tangga dari perak, kuningan dan kristal tersimpan rapi. Juga ada perhiasan serta yang menarik, ada lukisan Sri Baduga Maharaja penguasa Cirebon terbesar sebelum masuknya agama Islam. Lukisan tersebut dibuat setelah pelukisnya bermimpi didatangi Sri Baduga Maharaja. Keesokan harinya ia melukis sosok yang menemuinya dalam mimpinya. Lukisan tersebut memiliki tiga dimensi, sehingga dari arah manapun kamu melihat lukisan seolah sedang menghadap wajahmu. Seru dan agak merinding ya? Kalian bisa lihat kegiatanku mengunjungi Keraton Kasepuhan Cirebon di sini
Setelah puas berkeliling, mendengarkan cerita, cuci muka di sumur, menziarahi makam, waktunya istirahat dong. Perut keroncongan. waktunya kita makan nih! Nasi Jamblang Mang Dul yang paling legend menjadi pilihan. Memang enak dan sedap. Lalu setelah makan dan kenyang ngantuk deh hehe..tapi tenang..buka saja aplikasi agoda.com atau traveloka.com kamu bisa booking Hotel Santika untuk staycation di sana! Kenapa harus Santika Hotel..? Dengar ye...ini pertimbangannya. Pertama Hotel Santika jaringannya banyak pasti terjaga kualitas layanannya. Kedua, aku suka bangunan hotelnya yang cantik masih memelihara sentuhan Victorian seperti Hotel Phoenix di Jogja, terlihat classy dan nobled. Ke tiga, pelayanannya terkenal ramah dan sigap. Ke empat, kamarnya nyaman, bersih dan rata-rata luas. Kamar mandinya bagus dan cukup besar sehingga kita leluasa bergerak di kamar mandi. Juga terkadang ada promo free breakfast lumayan banget kan?
Namanya juga staycation ya..tentu tujuannya chill out, santay kayak di pantay...bersenang-senang untuk healing sebelum kembali menghadapi dunia. Nah Santika Hotel menyediakan kolam renang yang luas dengan dua kedalaman berbeda yang kolamnya bersih dan luas. jadi sambil ngawasin bocil-bocil berenang ria para emak juga bisa nyuri-nyuri waktu buat berenang di kolam dewasa. Nilai plus banget doong. Dan ..ini yang sangat disukai emak-emak...mumpung staycation, wajib spaa! Karena spa di Santika itu sudah terkenal prima pelayanannya. yang membuat kita relaks dan bisa recharge energi yang awalnya tinggal satu strips aja.
Nah..itu cerita staycationku. menyenangkan bukan...? Makanya..segera booking Santika Hotel mumpung belum full booked! Ingat 123 juta orang mudik dan akan berlibur di berbagai tempat wisata dan juga staycation. jadi segera book sebelum habis.
Jadi kalau Yura Yunita bilang, jalan yang jauh jangan lupa pulang.....tenang mbak Yura..kita nanati pasti pulang..setelah puas staycation di santika Hotel hehe....