Angin berlalu begitu saja dalam bisu
membawa kering yang mengriputkan kulit dan debu
begitupun hati yang mendadak bertabur kelu
karena kisah kembali jadi benalu...kusungguh berharap berakhir tebu
semua plot mengerat, berubah jadi karat
yang dengah susah payah harus diterima hati, meski berat
semua renjana tak lagi sarat dengan nikmat
karena penyembuh kehilangan inti dari bebat
Begitupun mimpiku tentang ladang aster yang berwarna
dimana sesuai rencana, ingin kupetik tiap pagi bunga berembunnya
lalu menghiaskan pada jambangan di sudut jendela