Lihat ke Halaman Asli

Shita Rahmawati Rahutomo

Corporate Communication, Corporate Secretary, Public Relation, ex jurnalis, akademisi, penulis, blogger, reviewer.

Lezatnya Hidangan Kampoeng Tempo Doeloe di Tropical Garden yang Instagramable

Diperbarui: 3 Mei 2018   01:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Kangen pada acara kumpul-kumpul para madyangers yang biasanya digelar KPK Kompasiana, eh..ternyata tak lama kemudian even Food Festival Kampoeng Tempo Dulu, yang menjadi agenda rutin Summarecon Mal Kelapa Gading disiarkan di Kompasiana. Tentu saja dengan semangat kami sambut event itu. Dan terpilih sebagai peserta reviewer yeeaa....!!

Food Festival Kampoeng Tempo Dulu diselenggarakan dari tanggal 5 April hingga 6 Mei 2018 di La Piazza, Kelapa Gading. Begitu masuk ke area Food Festival mata langsung dimanjakan oleh Tropical Garden yang ditata cantik  di sekitar acara Food Festival. 

Sempat foto beberapa kali di spot yang cantik (biasaa...perempuan...hehe) akhirnya kaki melangkah menuju tempat kuliner dan pas jam makan siang pulak, mata ini dicekoki berbagai menu masakan tradisional lezat yang ditata apik. Sebanyak 100 booth kuliner dengan varian menu kurang lebih 200 an, menawarkan berbagai sajian berselera.

 Setelah mendapatkan kartu semacam ATM dengan nilai 100,000  segeralah aku mengarungi samudera makanan itu. Meskipun matahari terik membakar kepala,. tapi semangat juga mengitari Kampoeng Tempo Duoeloe mencari sajian yang dirasa paling pas dengan selera.

Pilihan pertamaku jatuh pada sajian Sate Maranggi yang aromanya menyeruak saat daging sapi itu dibakar di atas arang. Sedaap! Seporsi Sate Maranggi 5 tusk dengan lontong seharga 35 ribu saja. Sajian gunungan cabe di atas cobek besar yang provokatif sukses membuatku merasa lapaaar...lapar Bapak Ibu..lapaar.... segeralah beralih tangan sepiring Maranggi yang wangi ke tangan.

Sudah puas? Tentu belum!

Dokumentasi Pribadi

Mengitari lagi arena dan menemukan Mie Jogja nyemek. Taraaa....ini dia yang kucari. Mie berkuah panas-panas yang enak diseruput panas-panas dengan rasa pedas yang menggugah selera. Dan benar..mie Jawa nyemek ini recommended buat dicoba. Seporsinya 25 ribu saja. 

Yang haus... yang haus.....

Puter-puter doong cari minuman yang membangkitkan selera. Pilihan jatuh pada es tebu. Hanya dengan sedikit es batu, air tebu yang baru saja digiling langsung memenuhi segelas besar es tebu yang segar di siang yang panas. Konon katanya, air tebu yang belum dimasak jadi gula ini masih termasuk fruktosa, jadi sehat  dan konon jadi obat diabetes? Ga yakin sih untuk ungkapan terakhir tapi yang pasti lebih sehat karena alami dan tak banyak bahan-bahan tambahan yang manis dan penuh kalori. Lagi mau diet ceritanyaaa...

Apa 3 hidangan tadi sudah cukup? Beluuum....

Perut masih kuat kok diisi dengan cemilan hehe...dan taraa...mata langsung menangkap menu Serabi Notosuman yang terkenal sebagai oleh-oleh dari Solo.  Satuannya untuk yang original 7 ribu jika pakai topping jadi 8 ribu. Aku lebih suka rasa original. Meski sedikit agak terlalu manis tapi tekstur Serabi ini sangat lembut di lidah dan bau pandan dan gosongnya menyeruak hidung. Hmm....

Dokumentasi Pribadi

Eh.. ternyata saldo di kartu masih tersisa dan di top up sendiri sih hehe....jadi pingin bawa sesuatu sebagai oelh-oleh orang rumah. Maka kerak telur yang provokatif dengan lagu ondel-ondelnya. Tapi asik juga sih melihat bagaimana kerak telur itu dibuat. Harus telaten dan sabar.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline