Lihat ke Halaman Asli

Shita Rahmawati Rahutomo

Corporate Communication, Corporate Secretary, Public Relation, ex jurnalis, akademisi, penulis, blogger, reviewer.

Asuransi Bumiputera, Melindungi Masa Depan Daffa yang Ingin Jadi Diplomat Handal

Diperbarui: 15 Oktober 2016   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

daffa yang bercita-cita jadi diplomat (dokpri)

Siapapun orang tua di dunia ini pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya, sebagai bukti kasih sayang terutama jika menyangkut masalah pendidikan. Melindungi masa depan anak adalah tanggung jawab utama orang tua. Karena dengan pendidikan lah seseorang dapat merubah nasib dan mempersiapkan kehidupan yang lebih baik untuk masa depannya. Begitupun saya sebagai orang tua ingin membrikan yang terbaik pada anak-anak saya.

Saya menikah ketika masih kuliah.  Pertimbangan saya saat itu, selain alasan klise karena cinta juga karena calon suami sudah bekerja dan kami cocok satu sama lain (kalau belum bekerja, saya juga tidak mau kaleee… cinta mah cinta tapi pikiran realistis harus tetap jalan dong) dan dia sudah menyatakan sanggup menjadi kepala keluarga. Yes! Kedua orang tua kami juga sudah merestui, dan menikah adalah ibadah yang membahagiakan, itu kata calon suami saat promosi agar proposalnya saya setujui… dan saya termakan rayuannya itu hehe…

Tapi kami sepakat menunda punya anak selama dua tahun agar kuliah saya selesai pada waktunya. Pendek cerita, menikahlah kami dan dirayakan dengan cukup meriah karena orang tua saya tak mau anaknya terkena fitnah yang tidak baik akibat menikah muda. Padahal saya maunya sederhana saja, biar duit biaya pesta jadi modal berkeluarga. Tapi ya sudahlah,..mari ikuti kemauan orang tua. Akhirnya sesuai kesepakatan dua tahun kemudian, lahirlah putra pertama kami Muhammad Daffa Rafiecena, yang wajahnya miriiip banget sama ayahnya. Ya iyalah namanya juga anaknya, kalau mirip tetangga kan heboh nanti.

Daffa tumbuh sehat dan cerdas. Wawasannya luas. Dia bercita-cita menjadi diplomat muda yang akan memperjuangkan kepentingan Indonesia raya. Mungkin melihat sosok diplomat itu mengesankan baginya. Mereka sosok manusia berkelas, berpendidikan tinggi, menguasai berbagai bahasa asing, bisa melanglang buana, wawasannya luas, pergaulannya tingkat tinggi, memiliki posisi terhormat di masyarakat, selalu perlente dan tentu saja, perjuangan diplomasi sama pentingnya dengan perjuangan fisik untuk membangun Indonesia raya. Ingat kan, bahwa Indonesia baru diakui Belanda sebagai negara merdeka yang berdaulat utuh pada tahun 1949 melalui Konferensi Meja Bundar?

Daffa rajin membaca sepak terjang Soekarno, Muhammad Hatta, Sutan syahrir, Haji Agus Salim, Adam Malik, Muhtar Kusuma Atmaja, Ali Alatas dalam melakukan misi diplomasi. Itu membuatnya sering membayangkan kelak akan jadi diplomat muda yang cemerlang seperti Nara Masista Rahmatia yang sedang naik daun akhir-akhir ini. Ajaklah ia bicara masalah politik, hukum, sosial pasti akan antusias sekali dan diskusi menjadi panjang.

Untuk menjadi diplomat tentu saja banyak perjuangan yang nanti harus dilalui Daffa karena menjadi diplomat itu ujiannya banyak dan pesaingnya ribuan orang untuk bisa mendapat kursi di jurusan hubungan internasional Perguruan tinggi negeri. . Jadi Daffa harus menyiapkan diri sebaik-baiknya dong dari sejak ia masih kecil. Di antaranya saya harus menyediakan buku-buku bacaan yang akan menginspirasinya untuk menjadi diplomat hebat, belajar beberapa bahasa asing yang sering digunakan sebagai bahasa dunia melalui program Rosetta yang menjadi alat latihan bahasa secara mandiri di komputernya, juga membnatunya lebih percaya diri, bersikap tegas, memiliki manner yang baik, mampu menjaga penampilan, luwes dalam bergaul, mampu bersosialisasi dengan baik, juga mengungkapkan ide di kepalanya tanpa kesulitan, dan tentu saja nilai akademiknya harus bagus. Untunglah daffa rajin belajar tanpa perlu dipaksa setiap harinya. Dengan kesadaran sendiri ia belajar karena itu penting bagi hidupnya kelak.

polis asuransi pendidikan Daffa dari Bumiputera (dokpri)

Karena dari tahun ke tahun biaya pendidikan akan makin mahal maka sejak usia dini kami memang sudah menyediakan asuransi pendidikan untuknya. Kami mencari-cari asuransi yang kami anggap paling cocok dengan kondisi keuangan kami sebagai keluarga muda yang baru merangkak naik agar tidak memperberat pos anggaran keluarga dan tentu saja perusahaan asuransinya harus yang bonafide, supaya investasi kami aman karena ini menyangkut masa depan anak kami.

Saat itu kami putuskan memilih dua asuransi, salah satunya asuransi pendidikan Bumiputera, perusahaan dalam negeri yang selalu stabil performanya. Petugas yang menawarkan asuransi dengan ramah membantu kami memenuhi syarat-syarat yang dibutuhkan sebagai pemegang polis asuransi. Langkah-langkah menjadi peserta asuransi Bumiputera juga mudah. Yang perlu diingat adalah, semakin muda usia orang tua dan si anak saat didaftarkan menjadi peserta asuransi, maka uang pertanggungan yang ia dapatkan juga akan semakin besar. Bertekat bulat, kami akan menjadikan pembayaran asuransi sebagai salah satu prioritas pengeluaran keluarga.

Saya mendaftarkan Daffa sebagai peserta asuransi Bumiputera Dwiguna Prima sejak tahun 2001 dengan masa pertanggungan selama 15 tahun dengan 4 kali masa pembayaran setiap tahunnya yaitu setiap tanggal 1 November, 1 februari, 1 Mei dan 1 Agustus. Asuransi ini kami rencanakan sebagai dana persiapan saat ia akan kuliah nanti begitu tamat SMA.

polis asuransi pendidikan Bumiputera untuk Daffa (dokpri)

Asuransi Bumiputera atas nama  saya, Shita Rahmawati dengan nomer polis 2001537045  diberikan agen asuransi sebagai bukti pemegang polis dan resmilah kami jadi anggota keluarga Bumiputera. Yang perlu dicatat, jika saya meninggal sebelum masa pertanggungan selesai (semoga saya panjang umur sih), maka asuransi dianggap lunas dan Daffa akan tetap memperoleh haknya sebagai penerima polis dengan jumlah yang sama besar. Tahun demi tahun berlalu dan tak terasa pada tanggal 1 November  2016 nanti, kami sudah bisa mencairkan dana pendidikannya di asuransi Bumiputera. Kami bahkan lupa, jika asurannsi Daffa sudah akan bisa kami terima tahun ini. Bahkan yang mengingatkan adalah petugas asuransinya. kami memang mendaftarkan asuransi Daffa di Jepara karena saat itu nenek Daffalah yang menjadi agen asuransinya hehe...

Senangnya kami karena saat ini Daffa yang sudah  duduk di bangku SMA memang membutuhkan banyak biaya sekolah dan penunjang pendidikan lainnya. Dana yang dibutuhkan tidak sedikit. Karena dia ingin kuliah di perguruan tinggi favorit dengan mengambil jurusan hubungan internasional yang tingkat persaingannya tajam maka Daffa kami ikutsertakan ke bimbingan belajar yang terpercaya kualitasnya agar ia lebih siap saat ia harus bertarung mendapatkan kursi di jurusan Hubungan International yang didam-idamkannya itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline