Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Hartanto Amarsa

Merangkak atau memilih layu

Waroeng Jadoel, Lika-liku Warung Berumur Ratusan Tahun

Diperbarui: 17 Juli 2021   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waroeng Jadoel di Jalan Jendral Soedirman, Temanggung, Jawa Tengah. (Dokpri)

Warung makan bernama Waroeng Jadoel yang berlokasi di Jalan Jendral Soedirman no 102, Temanggung, Jawa Tengah ini sudah berdiri sejak tahun 1800-an.

Waroeng Jadoel masih menggunakan toples kaca, yang sekaligus menjadikan ciri khas warung tersebut daripada warung makan lainnya. Toples yang berada di warung tersebut berisi aneka makanan dan jajanan, ditata berjejer dalam satu meja besar dan disandingkan dengan piring-piring yang juga berisi aneka jajanan.

Toples tersebut diletakan tepat di depan pengunjung, lalu pengunjung hanya perlu memilih jajanan yang ada di depannya lalu menyantapnya.

Tampilan depan waroeng jadoel : dokpri

Waroeng Jadoel juga dikelola secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Hal itu juga yang bisa membuat warung makan sederhana tersebut bisa memberikan rasa yang khas dan otentik selama kurang lebih 200 tahun. 

"Warung ini sudah mulai buka sejak tahun 1800-an yang didirikan oleh Dulah Rujiani, lalu pengelolaan ini diberikan secara turun termurun yang akhirnya diturunkan ke saya Siti Sukastiyah atau orang orang biasa menyebut saya Mak Tik karena saya sebagai anak perempuannya. Selanjutnya pengelolaan ini diturunkan lagi ke generasi selanjutnya yang dikelola oleh Yuliatno Mutono," ujar Mak Tik.

"Jadi total yang sudah mengelola warung makan ini sudah tiga generasi. Namun resep dan rasa masakan tetap kami jaga dan diberikan secara turun temurun," imbuhnya.

Waroeng Jadoel memiliki beberapa masakan andalan yang selalu menjadi masakan terlaris sampai saat ini di antaranya adalah tempe atau tahu bacem, tongkol lombok ijo, sop, sayur gori (nangka muda), opor ayam kampung, empis-empis lombok ijo, dan brongkos.

Ada beberapa masakan andalan yang selalu disajikan di warung ini setiap harinya, empis-empis lombok ijo misalnya, yang juga sebagai masakan khas Temanggung sendiri.

Kami memasaknya sesuai dari resep turun-temurun dan tanpa mencampurnya dengan campuran penyedap rasa lainya," kata Mak Tik.

Keberadaannya yang sudah ratusan tahun membutikan bahwa banyak pengalaman suka maupun duka yang telah dialami oleh Waroeng Jadoel. Salah satunya saat pandemi Covid-19 sekarang ini. 

Pandemi termasuk berita yang tidak baik karena membuat pendapatan serta pelanggan yang mau datang ke tempat ini jadi tidak tentu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline