Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Hartanto Amarsa

Merangkak atau memilih layu

Media Sosial Pemicu Introspeksi dan Overthinking

Diperbarui: 6 April 2021   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : kompas.com (ilustrasi cemas)

Pernahkah kalian mengalami overthingking atau berpikir berlebihan? Sepertinya semua orang pernah mengalami hal tersebut. Sebenarnya hal tersebut sangatlah tidak baik untuk kesehatan kita, baik mental maupun fisikal. Karena overthingking bisa membuat suasana hati kita gundah dan tidak karuan sehingga saat kita banyak pikiran otomatis imun tubuh kita bisa berkurang dan banyak penyakit bisa dengan mudah masuk kedalam tubuh kita.

Di era modern seperti ini, sangat banyak anak muda yang overthingking karena perlakuan mereka sendiri. Seperti contoh mengetik tanpa berpikir, setelah itu menyesal dan berpikir berlebihan tentang yang mereka lakukan.

Dan yang paling berpengaruh untuk menjadikan orang overthingking di era ini adalah media sosial. Media sosial menjadi sangat sensitif dan berbahaya jika kita menggunakanya tanpa hati-hati. Karena pada dasarnya media sosial mempunyai lingkup sosial yang lebih besar dan banyak daripada lingkup sosial yang bisa kita lakukan di dunia nyata. Media sosial bisa menjamak sosial dari manapun yang sebenarnya kita sendiri pun tidak mampu menjamaknya. Media sosial bisa menghubungkan antara manusia dari ujung dunia sampai belahan dunia lainya. Maka dari itu media sosial sangat berbahaya karena bisa di akses siapapun dari teman, keluarga, orang yang kita sayangi, bahkan sampai orang yang tidak kita kenal.

Maka dari itu, bijaklah dalam menggunakan media sosial, agar tindakan membuat tindakan yang bisa mencelakakan diri sendiri dan akhirnya hanya menambah beban pikiran dan overthingking.

Semua orang sekarang juga sudah menggunakan sosial media sebagai alat bantu komunikasi. Dari yang muda hingga yang tua. Media sosial sekarang sangat berpengaruh besar terhadap kelangsungan hidup setiap individu setiap manusia, karena di era modern seperti ini yang dimana semua orang bersoalisasi menggunakan media sosial, kepribadian orang pun sekarang bisa dilihat dari akun media sosial yang mereka gunakan.

Kita bisa menilai seseorang hanya dengan melihatan ketikan dan unggahan foto yang mereka taruh di media sosialnya, seperti contoh jika seseorang terlalu banyak menggunakan kata kasar yang ia ketik di media sosial berati bisa disimpulkan orang tersebut memiliki adab dan sopan santun yang sangat rendah. Sebaliknya jika ketikan dan foto yang ia unggah dalam sosial medianya ramah dan bermanfaat bisa disimpulkan bahwa orang tersebut memiliki kepribadian yang sopan dan santun.

Itulah mengapa media sosial sangat berpengaruh besar terhadap penilaian seseorang pada diri kita sesuai dengan bagaimana diri kita menggunakan media sosial tersebut. Media sosial pula juga berpengaruh besar untuk memicu interopeksi diri yang akhirnya menimbulkan overthingking yang berkepanjangan.

Membahas tentang media sosial dan overthingking, untuk kalian yang mempunyai sifat iri dan dengki apalagi memiliki sifat yang mudah negatif thingking sangat tidak dianjurkan untuk bermain media sosial, karena media sosial akan membuat kalian tidak tenang setiap kali kalian mengaksesnya. Media sosial akan sangat menjadi sensitif jika kalian tidak membuka lebar pikiran anda untuk menerima setiap perbedaan yang akan ditemui di media sosial.

Seperti yang dijelaskan di atas bahwa media sosial berisi semua orang dari belahan dunia yang berati akan ada banyak pemikiran yang berbeda beda dari setiap indivdunya. Jika kalian selalu mengambil hati dari semua unggahan dari media sosial entah dalam bentuk teks maupun tampilan visual yang ada kalian hanya akan makan hati lalu membuat diri anda overthingking, overthingking dan overthingking.

Media sosial juga tidak jarang menjadi tempat untuk mebanding bandingkan diri kita kepada diri orang lain. Saking luasnya media sosial membuat kita tidak fokus terhadap pribadi diri kita sendiri sehingga kita melakukan hal tersebut. Itulah mengapa media sosial bisa membuat seseorang semakin cemas, insecure, overthingking dan semakin susah tidur. 

Seperti contoh jika ada teman atau siapapun itu mengunggah tentang sebuah pencapaian kita otomatis akan langsung membandingakan dengan pencapaian diri kita dengan unggahan tersebut, atau contoh lain jika ada seseorang mengunggah foto dirinya, kita juga akan membandingkan diri kita denganya. Dengan kata lain kita tidak mensyukuri apa yang kita punya, hal itulah yang membuat diri akhirnya insecure dan overthingking karena tidak bisa menerima kehidupan nyatanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline