Lihat ke Halaman Asli

Muammar Ziaul Haq

ASN yang mendukung pemerintahan yang sah. Muslim yang menghormati kamu minoritas.

Andai Bumi Bisa Memilih, Manusia atau Covid-19?

Diperbarui: 12 April 2020   10:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Dua Sisi Virus COVID-19 (Sumber: Instagram/mental_outlook)

Apa yang Sudah Manusia Lakukan ? 

Manusia selama ini boleh beranggapan bahwa ialah makhluk yang paling bijak. Tidak jarang manusia menyangka bahwa dia adalah makhluk yang paling cerdas. 

Sejatinya bijak itu digunakan untuk melakukan suatu langkah yang cerdas, sayangnya terkadang manusia yang sangat cerdas ini terlalu "bijak" untuk membuat suatu keputusan. 

Hebat sekali manusia mampu memisahkan atom untuk membuat nuklir. Tak berhenti disitu,  manusia bisa membuat mesin yang bisa mengelilingi bumi. 

Sungguh bukti nyata kecerdasan manusia, saking cerdasnya ada wacana mesin tersebut digunakan untuk mencari planet pengganti bumi yang telah mulai rusak. Terlampau alangkah cerdasnya kebijakan yang hendak dibuat tersebut!

Manusia pun, yang notabene kedudukannya paling tinggi dalam rantai makanan, terlampau lama sekali menutup telinga. Jarang sekali ada yang mendengar bahwa selama ini bumi sedang menjerit dan meronta ronta.  

Manusia yang diamanahi sebagai khalifah sejak zaman dahulu kala rupanya telah lupa akan perannya selaku the guardian. Bumi mendapati krisis nyata seperti Global Warming, lingkungan kumuh, dan keberadaan "kuman" yang senantiasa menggerogoti nya dari dalam sejak zaman dahulu. Tidak terlalu naif rasanya jika saya melisankan nama kuman tersebut dengan nama ilmiah homo sapiens.

Terima kasih Corona Sudah Mengingatkan! COVID-19 The Ally of Earth!

Dunia sudah berbalik karena Corona. Keadaan sekarang ini bisa kita sebut sebagai WOW moment. Tidak bisa disangkal lagi bahwa virus COVID-19 merupakan bencana bagi peradaban manusia sekarang di belahan dunia manapun. 

Aktivitas yang dilakukan manusia sekarang pun berkurang secara signifikan sejak masyarakat tidak diizinkan keluar rumah kecuali untuk kepentingan yang mendesak. 

Manusia diseluruh dunia seolah dikekang dan dikurung sengaja "di-indoors -kan" yang merupakan upaya untuk menghentikan penyebaran virus COVID-19. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline