Lihat ke Halaman Asli

Amarendra AbimaneshCC

Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta Jurusan Hubungan Internasional

Temuan Deposit Minyak Baru oleh Rusia di Kawasan Arktik yang Menuai Kontroversi

Diperbarui: 9 Oktober 2022   02:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Arktik merupakan Kawasan strategis yang memiliki berbagai potensi yang besar bagi seluruh negara di dunia yang dikelilingi oleh lima negara (Arctic Five) yakni, Amerika Serikat, Kanada, Norwegia, Denmark dan Rusia.

Pemanasan Global atau Global Warming telah membuat es mencair di kawasan Arktik. Semakin banyak kapal melayari jalur ini sepanjang tahun. Kebanyakan melakukan pencarian minyak dan gas. Badan Survei Geologi Amerika memperkirakan di dalam perairan Arktik di wilayah Amerika sendiri terdapat 26 miliar barel minyak.

Hal ini membuat semakin merebaknya eksplorasi minyak di Kawasan Arktik oleh perusahaan-perusahaan gas dan minyak bumi dari berbagai negara di dunia. Cadangan minyak yang melimpah menjadi perebutan negara-negara yang berada di Kawasan Arktik, salah satunya Rusia.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, meningkatkan fokus kebijakannya pada kepentingan daerah High North, khususnya pada Arktik. Begitu pula pada masa pemerintahan Dimitry Medvedev yang juga memfokuskan kebijakannya pada Arktik dan secara eksplisit menggambarkan bahwa Arktik sebagai basis sumber daya alam Rusia pada abad ke-21.

Menurut Kementerian Sumber Daya Alam Rusia memperkirakan bahwa wilayah bawah laut Arktik, meliputi Laut Barents, Laut Pechora, Laut Kara, Laut Siberia Timur, Laut Chukchi, dan Laut Laptev, yang diklaim oleh Rusia dapat menampung total sebanyak 586 miliar barel cadangan minyak.

Jumlah minyak dan gas alam yang dimiliki oleh Arktik dapat membantu Rusia memenuhi kebutuhan minyak dan gas alam untuk kepentingan dalam negeri baik dalam segi industri maupun untuk kebutuhan rumah tangga Rusia.

Salah satu perusahaan terbesar Rusia yang bergerak dibidang gas alam, Gazprom, berfokus pada eksplorasi geologis, produksi, transportasi, penyimpanan, pemrosesan dan penjualan gas, kondensat gas dan minyak, penjualan gas sebagai bahan bakar kendaraan serta pembangkitan dan pemasaran panas dan tenaga listrik.

Di sisi lain, perusahaan-perusahaan minyak raksasa, termasuk perusahaan Rosneft, milik Pemerintahan Rusia, dan Royal Dutch Shell, telah menghabiskan miliaran Dolar mengeskplorasi minyak di lepas pantai. Rosneft, yang bergerak di bidang minyak, baru-baru ini mengemukakan penemuan deposit minyak yang sangan besar di Laut Pechora yang mengandung sekitar 82 Juta ton minyak.

Temuan ini menjadi sangat penting bagi Rusia di tengah hujan sanksi yang dijatuhkan negara Barat serta krisis energi dunia. Sanksi yang mendera Rusia termasuk di bidang energi memang membatasi pasar, namun masih ada beberapa negara sahabat yang menggantungkan sumber energi mereka dari Rusia.

Cadangan minyak tersebut ditemukan Rusia setelah perusahaan minyak menggelar kampanye pengeboran di wilayah Medynski-Varandeysky. "Selama pengujian, aliran minyak bebas diperoleh dengan laju aliran maksimumnya 220 meter kubik sehari", jelas pihak Rosneft Oil Company.

Rosneft mencatat bahwa pekerjaan eksplorasi minyak di perairan Laut Pechora membuktikan bahwa potensi minyak yang signifikan dari provinsi Timan Pechora dan menjadi dasar untuk melanjutkan studi dan pengembangan wilayah tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline