Lihat ke Halaman Asli

Menjadi Mahasiswa Akademis atau Aktivis?

Diperbarui: 4 Desember 2023   16:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Menjadi seorang Maha dari para siswa adalah hal yang tentunya sangat membanggakan. Kita sebut sebagai Mahasiswa. Dimana seorang Mahasiswa adalah sang generasi muda bangsa Indonesia yang akan meneruskan perjuangan para Pahlawan. Tentunya tidak mudah dalam menghadapi dunia perkuliahan. Seorang Mahasiswa juga biasanya dituntut khususnya oleh masyarakat agar bisa melakukan hal segalanya. 

Sangat disayangkan apabila seorang Mahasiswa Millenial apabila tidak mengikuti perkembangan zaman, jadi setidaknya kalau menjadi mahasiswa setidaknya harus bisa mengenal mengenai perkembangan zaman atau kita lebih dekat dengan Teknologi. 

Dari sini, apakah kalian lebih suka menjadi anak akademis atau aktivis atau keduanya nih? 

Mahasiswa baru pastinya sedikit bingung, antara harus pilih yang mana. Sebelum memilih hal tersebut, dipikirkan terlebih dahulu secara matang mulai dari manajemen waktu, sampai risiko bahkan fisik. Tentunya kalau menjadi mahasiswa Ambis akan menyenangkan apabila kita hanya duduk dikelas mendengarkan, menyimak dan memahami materi yang disampaikan di dosen ataupun presentasi teman.

 Hal itu akan membuka pikiran kita serta menambah ilmu yang belum kita tahu sebelumnya. Tetapi, hal tersebut kalau hanya duduk, memahami saja tidak cukup. Sebagai mahasiswa akademis, kita harus bisa mengimplementasikannya dalam sehari-hari kalau bisa kita  juga harus memberikan pemahaman kita kepada masyarakat atau yang belum paham. Ilmu tersebut tentunya harus dipahami dan dilaksanakan dengan baik. 

Disamping mahasiswa Akademis, ada juga Mahasiswa Aktivis. Dimana mahasiswa Aktivis adalah seorang yang sibuk dengan dunia luar pembelajaran kampus atau organisasi. Mereka sibuk dengan kegiatannya, kepanitiaan, dan lain-lain. Selain dengan kesibukannya mahasiswa aktivis juga biasanya dominan lebih pandai dalam hal memimpin. Mereka bisa memimpin dan mengkoordinir apabila ada kegiatan atau kelompok. Bukan hanya itu saja, walaupun anak aktivis terkadang bodo amat dengan kuliahnya namun mereka biasanya mampu mengutarakan pendapatnya. 

Atau kita sebut publik speaking. Ilmu-ilmu tersebut tidak kita dapatkan didalam kelas,  melainkan kegiatan diluar kampus tadi. Mereka juga mendapatkan banyak teman dari berbagai manapun, mulai dari antar fakultas, daerah, kampus, bahkan negara sekalipun. Itu yang sering kita sebut dengan relasi. Relasi juga penting untuk kita kedepannya, kalau silaturahmi kita tidak terputus maka hidup pun akan lebih bermakna.  Namun, terkadang Mahasiswa Aktivis juga biasanya kurang dalam manajemen waktu antara kuliah dan berorganisasi.

Adapun tipe mahasiswa yang akademis namun juga aktivis. Mahasiswa jenis ini merupakan mahasiswa yang hebat dalam manajemen waktu. Mereka mampu mengejar target kuliahnya dan mampu juga bekerja diluar kampus dengan melakukan kegiatan-kegiatan di organisasinya. Selain mendapatkan ilmu diluar kampus, mereka juga mampu mengimplementasikan ilmu tersebut didalam kelas. Begitupun sebaliknya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline